Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Sebanyak sembilan peristiwa kebakaran rumah dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Aceh Besar, dalam lima hari terakhir.
Dampak kejadian tersebut membuat sejumlah lahan kosong terbakar dan kerap menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.
Untuk karhutla sendiri, erat kaitannya dengan kondisi cuaca panas atau memasuki puncak musim kemarau di wilayah Aceh Besar.
Ada beberapa penyebab karhutla itu terjadi.
Mulai dari pembukaan lahan dengan cara membakar, pembakaran tumpukan sampah dan merembes ke area lahan, serta akibat puntung rokok, baik dari pengendara maupun kelalaian masyarakat sekitarnya.
Akibatnya, kondisi lahan kering membuat api dengan cepat berkobar.
Berdasarkan catatan Serambi, sejak Minggu (14/5/2023) hingga Kamis (18/5/2023), sebanyak 8 kali peristiwa karhutla dan satu lainnya kebakaran dapur rumah warga.
Di mana kebakaran tersebut hampir terjadi setiap hari.
Bahkan ada dalam sehari, sempat terjadi dua kali peristiwa karhutla pada dua kecamatan berbeda di Aceh Besar, yang rentang waktunya tidak terpaut jauh.
Akibatnya, selama musim kemarau ini, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar selalu standby dan harus mengeluarkan tenaga yang lebih ekstra lagi, jika sewaktu-waktu mendapat laporan dari warga.
Berikut daftar peristiwa kebakaran yang terjadi dalam lima hari belakangan.
Pada Minggu (14/5/2023), sekitar pukul 16.30 WIB, terjadi peristiwa kebakaran pohon beringin di Gampong Gendring, Kecamatan Darul Imarah.
Di mana pohon beringin berukuran besar yang berdekatan dengan permukiman warga dilalap ‘si jago merah’.
Kondisi dan lokasi yang berdekatan dengan permukiman warga membuat petugas pemadam harus merespon dengan cepat untuk melakukan penanganan.