Studi tersebut bukan teoritis melainkan kumpulan berbagai peristiwa dan mengambil hikmah apa yang mesti diperhatikan agar sebuah negara bisa terus bangkit ke depan.
"Dan di antara tanda-tanda mengapa gagal, mengapa kemunduran adalah dua unsur utama, institusi politik dan institusi ekonomi," kata Anies.
Ketika institusi politik dan ekonomi bersifat ekstraktif, memeras, maka pelan-pelan negaranya akan turun.
Namun, lanjutnya, bila institusi ekonomi dan politik sifatnya inklusif, memberikan kesempatan setara pada semua, pelan-pelan negara akan bangkit menjadi kuat dan berkembang.
"Negara dengan institusi politik bersifat memeras, menyingkirkan, cenderung mengkonsolidasikan kekuatan, kewenangan pada satu pemimpin, pada satu grup, pada satu kelompok," ucap Anies.
Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, ciri institusi politik bersifat memeras adalah kekuasaannya tidak disebar dan dibagikan kepada semua.
Negara dengan institusi politik yang memeras dan menyingkirkan memberikan partisipasi yang terbatas, partisipasi yang terkendali pada orang atau kelompok lain.
"Bahkan mereka-mereka yang berbeda pikiran politiknya, sering dipinggirkan dari arena," kata Anies.
"Institusi politik yang memeras, menyingkirkan ini, sering tidak mengindahkan etika, sering tidak mengindahkan aturan hukum, bahkan peraturan bisa ditekak-tekuk," tambahnya.
Mereka, lanjutnya, menerapkan hukum secara tebang pilih, aturan sering kali dibuat hanya untuk menguntungkan mereka yang sedang berada dalam lingkar kekuasaan.
"Mudah-mudahan tanda-tanda seperti ini tidak ada di negeri kita. Ada atau tidak? Jangan sampai ada karena itu tanda-tanda bukan menuju kesuksesan," ucap Anies lantang.
Kemudian sebaliknya, negara dengan institusi politik yang bersifat melayani semua, menjunjung tinggi pilar demokrasi.
Institusi politik yang bersifat melayani akan memberikan kewenangan pada cabang-cabang pemerintahan agar saling mengawasi dan saling menyeimbangkan.
Sementara Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Al Jufri menyampaikan Perubahan merupakan suatu keniscayaan.
Hadirnya Koalisi Perubahan untuk persatuan bukan untuk memecah belah namun justru mewujudkan persatuan untuk kemajuan bangsa.