Berita Banda Aceh

Kolaborasi dengan 3 PTN, USK Lepas 2.157 Mahasiswa KKN di Tiga Kabupaten di Aceh, Ini Lokasinya

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 2157 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat acara pelepasan oleh Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) bidang akademik, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU, berlangsung di depan gedung Rektorat USK, Kamis (25/5/2023).

Mereka diharapkan bisa menyukseskan KKN 2023 dengan tema 'Pemanfaatan Produk Lokal dalam Pencegahan Stunting dan Memperkuat Sistem Informasi Gampong atau SIGAP.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) bidang akademik, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU resmi melepas 2157 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelepasan ini berlangsung di halaman Gedung Rektorat USK, Kamis, 25 Mei 2023.

Dalam siaran pers diterima Serambinews.com, Pj Ketua LPPM USK, Dr Dra Sulastri, M.Si dalam laporannya mengatakan, USK untuk tahun ini mengikuti dua KKN, yaitu KKN reguler angkatan XXIII dan KKN Kolaborasi, di mana melibatkan empat kampus di Aceh: UIN Ar-raniry, Unimal, UTU, dan Unsam.

"Mahasiswa USK mendaftar KKN sebanyak 2170 mahasiswa. Setelah mengikuti pembekalan, ada yang mundur, jadi total yang ikut KKN berjumlah 2157 mahasiswa USK," kata Sulastri.

Ia melanjutkan, adapun dari UIN Ar-Raniry berjumlah 40 mahasiswa, UTU 46 mahasiswa dan Unsam 61 mahasiswa.

Mereka diharapkan bisa menyukseskan KKN 2023 dengan tema 'Pemanfaatan Produk Lokal dalam Pencegahan Stunting dan Memperkuat Sistem Informasi Gampong atau  SIGAP.

"Para mahasiswa seyogyanya harus siap menjadi pengabdi untuk sistem informasi gampong, stunting, ekonomi kreatif dan produk inovasi, di tiga kabupaten, Aceh Besar, Pidie dan Pidie Jaya," harapnya.

Baca juga: Kepala Bappeda Aceh, Teuku Dadek, Raih Doktor Ilmu Hukum di USK, Lulus Cum Laude, Ini Profilnya

Baca juga: FH USK Bakal Jalin Kerja Sama dengan Fakultas Hukum Monash University di Melbourne Australia

Baca juga: Kementerian ATR/BPN-LPPM USK Gelar Training Tim Leader Survey dan Identifikasi Tanah Ulayat di Aceh

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, IPU menjelaskan, mahasiswa KKN didorong untuk maksimal membantu masyarakat desa, dalam pendampingan operator SIGAP dan pengurangan stunting.

"Maka ada empat peran penting yang mesti diisi. Menjadi fasilitator, inisiator, motivator dan mediator. Empat peran tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa pribadi juga masyarakat," jelas Prof Agussabti.

WR Bidang Akademik ini juga mengingatkan, dasar utama yang menjadi kunci di tengah masyarakat adalah adaptasi. Dengan demikian, ego sentris bisa diredam, tidak bergesekan antar kampus, dengan masyarakat, juga tokoh desa.

"Jangan merasa kita sebagai orang kota, tapi kita harus selalu menyesuaikan diri dengan keadaan. Mari bersinergi bersama, menjaga nilai-nilai kearifan lokal, agar almamater tidak tercoreng. Insya Allah berhasil, kalau prinsip itu dijaga," pintanya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini