"Pj Bupati harus melakukan intervensi terhadap PT MPG agar mereka mengubah kebijakannya, supaya warga Gampong Suak Puntong khususnya lebih diprioritaskan untuk pekerjaan," katanya.
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Ketua Komisi 3 DPRK Nagan Raya, Zulkarnain mengatakan, PT MPG atau PLTU 3-4 dinilai idak menghargai kepentingan masyarakat lokal.
Bahkan juga tidak menghargai Pemkab Nagan Raya, meski sudah beberapa kali diminta untuk memprioritaskan warga Suak Puntong dan warga lokal lainnya, untuk memperoleh pekerjaan baik sebagai tenaga kerja maupun sebagai vendor bagi perusahaan.
Hal itu disampaikan Zulkarnain kepada Serambinews.com terkait aksi warga ke PLTU 3-4, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya, Pemkab Nagan Raya dibawah Pj Bupati Fitriany Farhas jangan mau kalah dengan PT MPG.
"Pj Bupati harus melakukan intervensi terhadap PT MPG agar mereka mengubah kebijakannya, supaya warga Gampong Suak Puntong khususnya lebih diprioritaskan untuk pekerjaan," katanya.
PT MPG harus membangun kemitraan dengan perusahaan lokal, untuk menjadi vendor dalam setiap kegiatan kerja PT MPG.
"Jika Pemkab lemah, maka PT MPG akan semakin ngelunjak dan mengabaikan kepentingan masyarakat. Jika dua hal itu tidak diakomodir, maka keberadaan PLTU 3-4 hampir tidak ada makna bagi masyarakat Nagan Raya," ungkapnya.
Seperti diberitakan, ratusan warga Desa Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya melancarkan demo ke PLTU 3-4, pada Kamis (25/5/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS - Warga Suak Puntong Nagan Raya Demo dan Blokir Jalan ke PLTU 3-4
Aksi demo warga dilanjutkan dengan memblokir jalan masuk ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang kini masih dalam pembagunnan fisik.
Massa protes terhadap rekrutmen tenaga kerja lokal dari Desa Suak Puntong diabaikan oleh PLTU atau PT Meulaboh Power Generation (MPG).
Padahal, Suak Puntong merupakan lokasi desa dibangun PLTU 3-4 berkapasitas 2x200 MW yang direncanakan operasional pada 2024.
Massa mendirikan tenda serta menutup jalan, bahkan pada siang hari masyarakat masak di lokasi tersebut.
Dampak pemblokiran menyebabkan kegiatan proyek PLTU 3-4 terganggu, terutama pekerjaan pada bagian luar.
Koordinator aksi Rendi mengatakan, massa akan terus melancarkan aksi hingga tuntutan dipenuhi.(*)
Baca juga: Batubara yang Berceceran di Pantai Peunaga Diklaim Bukan Milik PLTU