Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya menyatakan bahwa sampel air yang diambil di Krueng Nagan telah keluar hasil laboratorium.
Sampel air diambil sebelumnya terkait ditemukan banyak ikan mati di Krueng Nagan pada bulan lalu.
Hasil sampel air dari Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh menunjukan penyebab karena faktor alam.
Penjelasan itu dikatakan Kadis DLH Nagan Raya, T Zeddy Surachman SE MSi kepada Serambinews.com, Jumat (26/5/2023).
"Berdasarkan hasil laboratorium pengujian yang dikeluarkan oleh Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa kematian ikan di hulu sungai Krueng Nagan merupakan faktor alam," jelasnya.
Faktor alam yang ditandai tingginya Residu Tersuspensi (TSS) yang diakibatkan terjadinya longsor sehingga banyak partikel terlarut sehingga air keruh kecoklatan.
"Akibat longsor tersebut juga menyebabkan massa air dan debit air meningkat sehingga membawa belerang (sulfida/ H2S) naik permukaan," ujarnya.
Kadis DLH menyatakan, berdasarkan 2 parameter TTS dan sulfida ini memungkinkan sebagai indikator penyebab kematian ikan secara massal.
"Terkait spanduk yang dipasang larangan gunakan air pada pekan lalu di aliran Krueng Nagan akan kembali dibuka," katanya.
Baca juga: Imbas Ikan Mati, DLH Nagan Raya Pasang Spanduk Larangan Sementara Gunakan Air di DAS Krueng Nagan
Dengan telah keluar hasil tersebut, kata Kadis DLH, maka penggunaan air di Krueng Nagan aman digunakan untuk keperluan hari-hari masyarakat.
Larangan yang dilakukan selama ini, jelas Zeddy, karena air masih dalam pemeriksaan guna menghindari hal yang diinginkan dan larangan hanya bersifat sementara.
Ia mengaku saat ini kondisi air Krueng Nagan juga baik serta sejak kasus ikan mati hingga saat ini tidak ada ditemukan lagi ikan yang mati di Krueng Nagan yang mengaliri sejumlah kecamatan di Nagan Raya.
Seperti diberitakan, Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten turun ke Krueng Nagan.
Turunnya DLH guna menyelidiki penyebab banyak ditemukan ikan mati di sepanjang aliran sungai Krueng Nagan yang mengaliri sejumlah kecamatan tersebut.