Berita Nagan Raya

Hasil Labor Sampel Air Krueng Nagan Keluar, Ternyata Ini Penyebab Ikan Mati di Nagan Raya

Penulis: Rizwan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim DLH memasang spanduk larangan kepada warga konsumsi air Krueng Nagan setelah ditemukan ikan mati pada April 2023

Laporan Rizwan I Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya menyatakan bahwa sampel air yang diambil di Krueng Nagan telah keluar hasil laboratorium.

Sampel air diambil sebelumnya terkait ditemukan banyak ikan mati di Krueng Nagan pada bulan lalu.

Hasil sampel air dari Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh menunjukan penyebab karena faktor alam.

Penjelasan itu dikatakan Kadis DLH Nagan Raya, T Zeddy Surachman SE MSi kepada Serambinews.com, Jumat (26/5/2023).

"Berdasarkan hasil laboratorium pengujian yang dikeluarkan oleh Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa kematian ikan di hulu sungai Krueng Nagan merupakan faktor alam," jelasnya.

Faktor alam yang ditandai tingginya Residu Tersuspensi (TSS) yang diakibatkan terjadinya longsor sehingga banyak partikel terlarut sehingga air keruh kecoklatan.

"Akibat longsor tersebut juga menyebabkan massa air dan debit air meningkat sehingga membawa belerang (sulfida/ H2S) naik permukaan," ujarnya.

Kadis DLH menyatakan, berdasarkan 2 parameter TTS dan sulfida ini memungkinkan sebagai indikator penyebab kematian ikan secara massal.

"Terkait spanduk yang dipasang larangan gunakan air pada pekan lalu di aliran Krueng Nagan akan kembali dibuka," katanya.

Baca juga: Imbas Ikan Mati, DLH Nagan Raya Pasang Spanduk Larangan Sementara Gunakan Air di DAS Krueng Nagan

Dengan telah keluar hasil tersebut, kata Kadis DLH, maka penggunaan air di Krueng Nagan aman digunakan untuk keperluan hari-hari masyarakat.

Larangan yang dilakukan selama ini, jelas Zeddy, karena air masih dalam pemeriksaan guna menghindari hal yang diinginkan dan larangan hanya bersifat sementara.

Ia mengaku saat ini kondisi air Krueng Nagan juga baik serta sejak kasus ikan mati hingga saat ini tidak ada ditemukan lagi ikan yang mati di Krueng Nagan yang mengaliri sejumlah kecamatan di Nagan Raya.

Seperti diberitakan, Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten turun ke Krueng Nagan.

Turunnya DLH guna menyelidiki penyebab banyak ditemukan ikan mati di sepanjang aliran sungai Krueng Nagan yang mengaliri sejumlah kecamatan tersebut.

Hal itu dikatakan Pj Bupati Fitriany Farhas kepada Serambinews.com, Rabu (26/4/2023) malam.

"Sudah saya minta turun ke lokasi DLH," kata Pj Bupati.

Menurutnya, tim telah turun dan sudah mengambil sampal air untuk diperiksa di laboratorium.

Menurutnya, turun tim setelah mendapat laporan masyarakat terkait ditemukan banyak ikan mati di Krueng Nagan.

Pj Bupati Nagan Raya mengaku telah dilaporkan oleh DLH bahwa sampel air telah diambil.

"Sampelnya baru akan dikirim ke Baristan Banda dan kita tunggu hasil pemerikasaannya," kata Pj Bupati menerima laporan dari DLH.

DLH juga melaporkan ke Pj Bupati bahwa hasil sampel air baru keluar atau pemeriksaan minimal 28 hari.

"Ini hasil laporan Kadis LH ke saya," kata Pj Bupati Fitriany Farhas

Baca juga: VIDEO Viral Pengamen Wanita Aniaya Anaknya Sendiri Diamankan Oleh Pihak Kepolisian

Pj Bupati menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan dan  kondisi sungai.

"Kita itu juga kita harapkan kepada masyarakat ikut memantau bersama," katanya.

Kadis DLH Nagan Raya, T Zeddy Suracman ditanyai terpisah mengaku bahwa timnya telah turun mendapat laporan dari masyarakat serta perintah dari Pj Bupati.

Seperti diketahui, sejumlah warga yang menetap di aliran Krueng Nagan dikejutkan penemuan ikan mati.

Krueng Nagan tersebut dialiri sejumlah kecamatan di Nagan Raya serta sebagai sumber air masyarakat sehari-hari serta keperluan lainnnya.(*)

Baca juga: Nanti Malam Sebelum Tidur Minum Air Serai, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh kata dr Zaidul Akbar

 

Berita Terkini