Baca tanpa iklan
Dua item kesepakatan dilahirkan dalam surat perjanjan bersama antara warga Suak Puntong, Nagan Raya dengan PLTU 3-4 milik swasta di Desa Suak Puntong itu.
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Aksi demo dan pemblokiran jalan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 Nagan Raya oleh warga Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, berakhir, Jumat (26/5/2023) siang.
Dua item kesepakatan dilahirkan dalam surat perjanjan bersama antara warga Suak Puntong, Nagan Raya dengan PLTU 3-4 milik swasta di Desa Suak Puntong itu.
Dua item kesepakatan itu, yakni pada bulan depan PLTU akan menerima pekerja lokal dari warga Suak Puntong sebanyak 34 orang dan ke depan dalam proses rekrutmen akan memperioritaskan warga Suak Puntong yang menjadi ring 1 perusahaan.
Kesepakatan itu diteken pimpinan PT Meulaboh Power Generation (MPG) selaku pihak PLTU 3-4, serta dari desa meliputi keuchik dan perwakilan peserta aksi dari pemuda.
Dengan demikian, massa yang mengelar aksi sejak Kamis (25/5/2023) pagi sudah bubar dan tenda yang di tengah jalan juga sudah dibuka, Jumat (26/5/2023) siang.
Pada Sabtu (27/5/2023) aktivitas proyek pembangunan PLTU berkapasitas 2x200 MW kembali normal, setelah dua hari terakhir terhenti.
Kadus Gelanggang Merak, Desa Suak Puntong, Mukhlis ditanyai mengakui bahwa aksi dilancarkan pemuda telah berakhir.
Baca juga: BREAKING NEWS - Pendulang Emas Akhirnya Ditemukan Meninggal di DAS Krueng Muko Aceh Barat
"Ada 2 kesepakatan dilahirkan. Kami pihak desa meminta pihak PT MPG/PLTU supaya menjalankan sehingga diharapkan ke depan tidak ada lagi seperti ini," katanya.
Diakuinya, aksi dilancarkan warga dan pemuda karena selama ini kurang mendapat periotas warga lokal ring 1, sementara banyak warga luar Nagan Raya.
BREAKING NEWS - Warga Suak Puntong Nagan Raya Demo dan Blokir Jalan ke PLTU 3-4
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya melancarkan demo ke PLTU 3-4, Kamis (25/5/2023).
Aksi demo warga dilanjutkan dengan memblokir jalan masuk ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU yang kini masih dalam pembagunan fisik.
Massa protes terhadap rekrutmen tenaga kerja lokal dari Desa Suak Puntong diabaikan oleh PLTU atau PT Meulaboh Power Generation (MPG).