Bang Sayed Sebut Pemilu Proporsional Tertutup Paling Ideal Kini, Tapi tak Sepakat karena Bikin Kacau

Penulis: Sara Masroni
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Periode 2009-2014, Sayed Muhammad Muliady SH atau yang akrab disapa Bang Sayed (kiri) dalam program 'Bincang Politik' dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di studio Serambinews, Selasa (6/6/2023).

"Memang sistem tertutup ini, sistem yang paling ideal," ucap Sayed dalam program 'Bincang Politik' dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali

SERAMBINEWS.COM - Anggota DPR RI Periode 2009-2014, Sayed Muhammad Muliady SH atau yang akrab disapa Bang Sayed itu menyebut, proporsional tertutup merupakan sistem Pemilu paling ideal saat ini.

Alasannya untuk menekan money politik di tengah kondisinya Indonesia yang tingkat politiknya baru mulai dan tingkat ekonomi masyarakatnya sedang bertumbuh.

"Memang sistem tertutup ini, sistem yang paling ideal," ucap Sayed dalam program 'Bincang Politik' dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews, Selasa (6/6/2023).

"Tapi dengan syarat bahwa partai politik juga dengan partai politik yang sehat," tambahnya.

 

 

Meski demikian dirinya tak sepakat bila diterapkan langsung pada Pemilu 2024 mendatang karena semuanya sudah setengah jalan dan berpotensi bisa bikin kacau.

"Sangat tidak bijaksana kalau seandainya pada menjelang Pemilu yang 7 bulan lagi, ketika orang-orang sudah mendaftar, uji kesehatan dan segala macam, tiba-tiba sistemnya diubah, nah ini yang saya tidak sepakat," kata Sayed.

"Kenapa, kalau dia mau bikin tertutup, kalau MK mau memutuskan itu boleh, tapi tidak dilaksanakan pada Pemilu kali ini," sambungnya.

Baca juga: Jika MK Putuskan Sistem Proporsional Tertutup, Denny Indrayana: Pemilu 2024 Bisa Kacau

Baca juga: Soal Ujian Kelas 11 Semester 2 Bahasa Indonesia Lengkap sama Kunci Jawaban, Anak SMA Wajib Tahu Ini

Perubahan sistem jelang Pemilu seperti sekarang menurutnya tidak tepat, sebab semua Caleg sudah habis-habisan siap tempur dengan sistem yang selama ini diterapkan.

"Ini mobil sedang lari 100 km/jam kita suruh rem, melintir. Boleh Pemilu 2029, Pemilu 2024 ini harus pada sistem proporsional terbuka," ucap Sayed.

"Kenapa? Sudah di tengah jalan. Kayak kita main bola, udah 2 kali 45 ini sudah babak kedua, masa kemudian diganti sistemnya, rasanya kok gak pas gitu," tambahnya.

Walau begitu, bila ditanya apakah keputusan MK berpotensi mengabulkan soal sistem Pemilu proporsional tertutup, menurutnya mungkin-mungkin saja.

"Bisa jadi mungkin. Toh 2009 lalu juga empat bulan menjelang Pemilu," jelasnya.

Baca juga: Muncul Isu MK akan Sahkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Pakar Hukum: Akan Terjadi Kekacauan

Diketahui putusan MK dianggap final and binding (mengikat), hal itu dilindungi oleh pasal 24C UUD 1945 tentang Mahkamah Konstitusi.

"Jadi kalau dia putuskan A maka seluruh rakyat republik Indonesia secara bersamaan harus menjalankan itu," ungkap Sayed.

"Maka ancaman partai politik yang tidak mau menjalankan itu juga inkonstitusional," tambahnya.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Orang Berumur Panjang Menurut Para Dokter, Kamu Punya Beberapa di Antaranya?

Meski demikian, MK juga tidak boleh sembarangan menggunakan kewenangannya yang luar biasa ini di tengah kondisi masyarakat sekarang.

"Saya sudah bisa membayangkan kalau seandainya itu diputuskan tertutup, berbagai macam orang akan marah dan banyak komponen kecewa. Bisa kacau," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini