Rochmad mengaku baru mengenal korban ketika menjadi guru les musiknya.
"Dari 2017 (kenal korban) tapi itu teman saja, saya kan gurunya saja. (Hubungan) dekat," kata Rochmad.
Korban dan Pelaku Disebut Punya Hubungan Asmara
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, antara korban dan pelaku sudah saling kenal sejak 5 tahun lalu. Selain itu, keduanya memiliki hubungan asmara.
"Pelaku dengan korban ini diawali sebagai guru musik, sehingga ada hubungan cukup lama kurang lebih 5 tahun, hubungan secara asmara," kata Pasma di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana mengatakan, pelaku pembunuhan mahasiswi Ubaya tersebut merupakan guru les musik korban.
"Benar, pelaku merupakan guru les musik korban," kata Mirzal.
Pelaku yang merupakan warga Surabaya itu membunuh korban lantaran sakit hati. Pelaku mencekik leher korban hingga tak bernyawa.
"Berdasarkan keterangan dari tersangka, yang bersangkutan ini sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Mirzal.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subulussalam Terungkap, Ternyata Korban Dibunuh Adiknya yang Hendak Bela Ibunda
Diduga hendak menguasai mobil
Sementara itu, Bambang, ayah korban menduga pelaku ingin menguasai harta anaknya.
Bambang menampik bahwa ada hubungan asrama antara anaknya dengan pelaku pembunuh itu.
"Saya sekedar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).
Bambang menyebut, pelaku sengaja mendekati putrinya untuk menguasai hartanya.
"Menurut saya, pelaku ini menggaet beberapa wanita, seperti membodohi gitu, tidak benar-benar orang yang ingin menjalin asmara dengan benar, tapi ingin mengusai hartanya," jelasnya.