Saat itu pihak keluarga masih berharap bahwa jasad yang ditemukan oleh polisi di Jepang bukanlah Aris.
Mereka berharap Aris masih hidup.
Wardono menambahkan, sejak kehilangan kontak, pihaknya terus berupaya mencari kabar dari Aris.
Mereka menduga Aris kehilangan ponselnya.
Keluarga terus mencari informasi.
Sampai akhirnya ada kabar kurang "mengenakkan" di media massa pada awal April 2023.
"Saya lalu melapor ke Disnaker Kabupaten Pati."
"Disnaker bertindak membantu mencarikan bukti keberangkatan, mencari salinan paspor, dan lainnya."
"Lalu meneruskannya ke pihak berwenang di Jepang," kata Wardono.
Sebelum lost contact, kata Wardono, Aris sering berkomunikasi dengan keluarga.
Hampir setiap hari, sekurang-kurangnya tiga kali sepekan, Aris selalu menghubungi orangtuanya via telepon.
"Karena orangtuanya tidak bisa chatting, jadi selalu telepon."
"Selama Aris di sana, setidaknya dua-tiga bulan sekali, Alhamdulillah juga selalu kirim uang ke orangtuanya," jelas dia.
Menurut Wardono, Aris tidak pernah bercerita punya masalah di Jepang.
"Tidak pernah bercerita punya masalah."