Berita Lhokseumawe

Ulama Aceh Minta Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Saat Dialog dengan Menkopolhukam Mahfud MD 

Penulis: Jafaruddin
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkopolhukam, Mahfud MD hadir ke Aceh dalam rangka menghadiri rangkaian Dies Natalis Ke-54 Universitas Malikussaleh (Unimal). Selain berdialog dengan tokoh masyarakat, Mahfud MD juga memberikan kuliah umum di Aula GOR Kampus Uteunkot, Lhokseumawe, Senin (12/6/2023) pagi.

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Ulama Aceh menyampaikan harapan kepada Menteri Koordinator Bidang Hukum dan HAM, Mahfud MD agar Pemilu 2024 dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka. 

Permintaan itu disampaikan sejumlah ulama Aceh dalam dialog dengan tokoh masyarakat dan Forkopimda dari 23 kabupaten/kota di Gedung Serba Guna PT Perta Arun Gas, Lhokseumawe, Minggu (11/6/2023) malam. 

Menkopolhukam hadir ke Aceh dalam rangka menghadiri rangkaian Dies Natalis Ke-54 Universitas Malikussaleh (Unimal). 

Selain berdialog dengan tokoh masyarakat, Mahfud MD juga memberikan kuliah umum di Aula GOR Kampus Uteunkot, Lhokseumawe, Senin (12/6/2023) pagi.

Saat berlangsung dialog yang dipandu Rektor Unimal, Prof Herman Fithra, dua ulama dari Aceh Utara menyampaikan harapannya kepada Mahfud MD soal sistem pemilu. 

Masyarakat menaruh harapan besar agar sistem pemilu proporsional terbuka dibandingkan dengan sistem tertutup.

Karena itu, ulama juga berharap agar Mahkamah Konstitusi tidak mengabaikan ekspektasi masyarakat dibandingkan dengan memenuhi keinginan lima orang yang menggugat sistem tersebut.

“Ada delapan partai politik yang menginginkan sistem pemilu dilakukan dengan proporsional terbuka,” ungkap anggota Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU) Aceh Utara, Tgk Samsul Bahri.  

“Masyarakat juga ingin dengan sistem yang terbuka. Hanya lima orang yang menginginkan tertutup,” urainya.

“Kalau MK kemudian memutuskan tertutup, maka mengabaikan aspirasi masyarakat luas,” ungkap Tgk Samsul Bahri. 

Hal serupa juga disampaikan Tgk Teuku Zulfadli Ismail.  

Ia juga mengingatkan pihak pengamanan ada di tempat ketika penghitungan dan rekapitulasi suara sehingga tidak ada kecurangan.

Dalam dialog itu, Mahfud MD menanggapi permintaan ulama Aceh. 

Ia menyebutkan, bagi pemerintah atau bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU), sistem pemilu terbuka atau tertutup tidak jadi masalah. 

Halaman
12

Berita Terkini