Kupi Beungoh

Ismail Rasyid, Alasan Saya Optimis dengan Kehadiran ABF

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

T Dhahrul Bawadi, Pelaku UMKM asal Aceh dan kini menetap di Jakarta

“Maka, sangat wajar jika kita berharap agar ABF yang disokong oleh 4 pilar ini, yaitu PP TIM, wirausahawan/pelaku UMKM Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Ikatan Alumni USK Jabodetabek, ini jangan sampai layu sebelum berkembang. Semoga,” demikian bunyi kalimat penuh harapan yang menjadi penutup tajuk rencana atau Salam Serambi edisi Sabtu 18 Juni 2023.

Karena ABF Berbeda

Yang saya ulas di atas itu adalah pendapat redaksi yang menyajikan data dan fakta, meski hanya sekilas saja.

Lalu bagaimana pendapat saya?

Sebagai pelaku UMKM dan dipercaya oleh teman-teman untuk menjadi Ketua Asosiasi Saudagar Industri Aceh (ASIA), saya pikir judul “ABF, jangan Layu Sebelum Berkembang” yang dipilih untuk tajuk rencana Serambi Indonesia, sangat cocok dengan kondisi di Aceh saat ini.

Baca juga: ABF Jajaki Konektivitas Langsung Port Klang-Banda Aceh

Selama ini, sangat sering para pengusaha sangat menggebu-gebu saat mendirikan sebuah organisasi.

Di awal semua mengebu-gebu, tapi pas sedang atau mau jalan, semua tarik ulur dan saling menyalahkan satu sama lain.

Ujung-ujungnya organisasi itu menjadi layu atau stagnan (terhenti) dengan sendirinya.

Dari beberapa pengalaman itu, saya berpendapat, butuh sosok yang sudah mumpuni di bidangnya untuk untuk mempersatukan pengusaha di Aceh.

Dengan pengalaman dan usahanya yang sudah mapan, sosok motor penggerak ini akan memberikan keyakinan kepada anggota, sekaligus menepis berbagai asumsi dan prediksi yang sering sekali hanya bersifat dugaan tak berdasar.

Anggota tidak akan memikirkan hal-hal negatif terhadap tujuan dan apa yang ingin dicapai oleh ketua/pengurus organisasi.

Kenapa demikian? Karena selama ini sering sekali anggota organisasi, termasuk di dunia usaha, dibuat kecewa, ternyata organisasi yang menaungi mereka, hanya bertujuan untuk mengambil uang dari pemerintah atau hanya sekedar menunggu bantuan.

Namanya organisasi pengusaha atau istilah kerennya kamar dagang dan industri, tapi roda organisasi ini baru berputar ketika adanya kucuran dana dari pemerintah. Agak aneh kedengarannya kan?

Nah, saya melihat kriteria “sosok pemimpin yang bisa menjadi motor penggerak organisasi pengusaha” di Aceh ini ada pada Bang Ismail Rasyid.

Sejak awal ABF ini dicetuskan, dengan dimotori oleh Bang Ismail, saya sangat yakin ini ABF ini akan bisa berkontribusi untuk membangun Aceh yang lebih baik.

Halaman
1234

Berita Terkini