Anggota DPRD Sumut tersebut kemudian mengarahkan pembicaraannya lagi kepada mahasiswa yang baru saja dipanggilnya tadi.
"Kau nanti, kita sama-sama menghadap sama ini kau ya, dosen kau. Aku juga dosen. Kau lihat di Kopertis siapa ini (menunjuk dirinya sendiri). Aku bukan hanya sebagai anggota dewan ya. Sopan kau sikit ngomong," ujarnya.
Sri Kumala menyebut mahasiswa yang dipanggilnya itu sebelumnya tidak bersikap sopan saat hadir di acara resesnya. Namun belum jelas apa pertanyaan si mahasiswa kepada dirinya.
"Kalau kau tadi baik, ku bantu kau bantuan Provinsi Sumatera Utara. Tak bayar orang tua kau kuliah. Tapi karena kau tidak sopan, aku juga bisa lebih enggak sopan ya, biar tau," katanya ke arah mahasiswa tadi.
Dalam kesempatan itu Sri Kumala kepada warga di sana juga menyebutkan sebenarnya ia sudah memiliki firasat tidak diterima di desa tersebut untuk memberi bantuan bersamaan reses yang digelarnya.
Sementara itu, Sri Kumala, yang dikonfirmasi wartawan melalui perwakilan rumah aspirasinya di Asahan, Ok Rasyid membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya waktu acara reses kemarin itu," ujarnya.
Ok Rasyid juga mengatakan, pihaknya berjanji akan memberikan keterangan terkait video beredar tersebut. Namun hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut.
"Sabar ya dek, abang lagi di Batu Bara sama ibuk (Sri Kumala)," balasnya melalui WhatsApp.
Baca juga: Dulu Kritik DPR RI Dewan Penghianat, Kini Eks Ketua BEM UI Nyaleg DPRD DKI Jakarta dari Perindo
Klarifikasi Sri Kumala
Anggota DPRD Sumut Sri Kumala mendapat hujatan dari warganet setelah video viral memaki-maki mahasiswa saat gelar reses di Asahan.
Sri Kumala merupakan anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra. Ia melakukan reses atau menampung aspirasi warga di Desa Sei Jawi-jawi, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, pada Sabtu (17/6/2023).
Aksi marah-marah di reses yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) Sri Kumala di Desa Sijawi-jawi, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan viral di media sosial.
Sri Kumala, saat dikonfirmasi tribun-medan.com membenarkan aktivitas reses tersebut. Namun, menurutnya, yang dituduhkan kepada dirinya tersebut tidak benar.
Sebab, menurutnya, dirinya menghardik seorang yang diduga mahasiswa tersebut akibat tindakan yang tidak sopan dipercontohkan oleh seorang yang berpendidikan.