"Kami sangat kaget dan terpukul kala mendengar Haikal tenggelam, karena dia anak baik dan berprestasi," kata Bahari.
Bahari mengaku sangat kaget ketika mendapat kabar Haikal tenggelam di sungai karena baru saja menerima penghargaan.
Awalnya, kata Bahari kabar pelajar tenggelam memang simpang siur. Karena dikira anak SD.
Namun belakangan dipastikan jika korban tenggelam adalah Haikal, yang tak lain siswa di SMPN 1 Sultan Daulat.
Korban Haikal dikabarkan pamit kepada orang tuanya untuk mandi-mandi dengan temannya.
Dia pergi mandi me sungai bersama tiga rekannya dari PT Asdal. Rata-rata temannya termasuk Haikal tidak mahir berenang.
Haikal dilaporkan tenggelam usai melompat dari jembatan ke sungai dan tak sanggup menyeberang.
Ada pula yang menyebut Haikal bersama rekannya sempat melompot ke sungai dan menyeberang hingga kali ketiga dia tak mampu dan tenggelam.
Korban dilaporkan tenggelam di Sungai Souraya pukul 12.30 WIB usai menerima raport dari sekolah.
Dikabarkan, korban bersama tiga rekannya menuju ke Sungai Souraya usai menerima rapor.
Mereka langsung melompat dari Jembatan yang membentang antara Desa Sigrun dengan Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daular.
Usai melompat tiga rekannya berhasil berenang menyeberangi sungai terpanjang di Aceh tersebut.
Sementara korban yang dikabarkan kurang mahir berenang terjebak di tengah sungai.
Dikabarkan, korban sempat meminta tolong namun kawan-kawannya tidak berani karena juga tidak mahir berenang.
Setelah ada kabar semua elemen saling bahu melakukan pencarian di sekitaran dengan mengunakan perahu motor atau disebut robin.