Sosok Rudy, Ayah yang Tega Bunuh 4 Bayi Hasil Inses dengan Anak Perempuan, Dukun yang Punya 3 Istri

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka R (pakai penutup kepala) digelandang ke Satreskrim Polresta Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023)

SERAMBINEWS.COM - Kasus Inses di  Purwokerto antara Rudy (57) seorang ayah dengan anak perempuannya inisial E mengungkap fakta baru.

Kasus inses antara ayah dan anak E (25) di Purwokerto yang disebut telah berlangsung selama 12 tahun lamanya.

Hasil hubungan gelap 12 tahun ayah dan anak tersebut usut punya usut telah melahirkan banyak  bayi.

Hal ini terungkap dengan ditemukannya kerangka  bayi di RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan  Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. 

Ada 4 kerangka  bayi yang berhasil ditemukan, dan ada pula dugaan bahwa anak dari hubungan terlarang tersebut ada yang diadopsi.

Kini E dan ayahnya Rudy telah diamankan oleh Polresta Banyumas.

Sosok Rudy 

Sosok Rudy (57), tersangka pembunuhan empat bayi hasil inses dengan anak perempuannya berinisial E (26) di Banyumas, Jawa Tengah, dikenal sebagai dukun.

"Tersangka R ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan. Aktivitas kesehariannya biasanya mancing di sungai," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, pada Senin (26/6/2023).

Agus mengungkapkan, R total memiliki tiga orang istri. "Istri pertama dinikahi secara sah. Sedangkan istri kedua dan ketiga nikah siri," ujar Agus.

Setelah Dilahirkan, lalu Dikubur di Kebun Namun, menurut Agus, tersangka telah menceraikan istri yang pertama dan kedua.

"Anak perempuan berinisial E ini merupakan anak pertama dari istrinya yang ketiga," ujar Agus.

Agus menuturkan, selama ini, R tinggal berdua bersama anaknya di sebuah gubuk yang dulunya berdiri di kebun lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.

Polisi masih mendalami motif pria berinisial R (57), warga Banyumas, Jawa Tengah, yang menghamili anak kandungnya dan membunuh empat bayi hasil inses tersebut.

 "Akan kami sampaikan berikutnya," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi di kantor satreskrim, Senin (26/6/2023).

Namun informasi awal yang diterima, tindakan keji itu tidak menutup kemungkinan terkait praktik perdukunan.

"Informasi awal ada guru spiritual (yang mengarahkan) untuk melakukan hal itu," ungkap Agus.

Seperti diketahui, selama ini R dikenal oleh sebagian orang sebagai seorang dukun.

"Tersangka R ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan," ujar Agus.

Baca juga: Fakta Baru Ayah dan Anak Inses di Purwokerto, Empat Jasad Bayi Bukan Diaborsi, Dibunuh Usai Lahir

 

4 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas Dibunuh Sesaat Setelah Dilahirkan

Empat kerangka bayi yang ditemukan terkubur di kebun Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merupakan hasil inses ayah dan anak.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, bayi-bayi tersebut dibunuh oleh tersangka R (57) sesaat setelah dilahirkan oleh anaknya berinisial E (26).

R saat ini sudah ditetapkan sebagai tersengka oleh polisi. 

"Pada saat dilahirkan langsung dibunuh dan dikuburkan di lokasi tersebut," ungkap Agus di Agus di Satreskrim Polresta Banyumas, Senin (26/6/2023).

Bayi tersebut dibungkus dengan kain lalu dikuburkan di kebun.

Tersangka sebelumnya tinggal bersama E di sebuah gubuk yang berdiri di kebun tersebut.

Namun Agus belum membeberkan bagaimana cara tersangka membunuh bayi-bayi tersebut.

"Masih kami dalami," ujar Agus.

Diberitakan sebelumnya, empat kerangka bayi yang ditemukan itu merupakan hasil inses R dengan anak kandungnya berinisial E (26).

"Tersangka mengakui kerangka bayi yang ditemukan merupakan hasil hubungan dengan anak kandungnya," kata Agus.

Sebelumnya sempat diberitakan menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang dianggap punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.

Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.

Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu. 

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.

Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya. 

Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang. 

Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.

Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk. 

"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.

Baca juga: Fakta-fakta Ibu dan Anak Berhubungan Inses: Dilakukan Sejak SMA, Pernah Hampir Gauli Adik Perempuan

Kronologi

Kasus  inses  anak perempuan dengan ayahnya di  Purwokerto menggemparkan warga sekitar karena ada hubungannya dengan penemuan 4 kerangka bayi.

Dari kesaksian warga, E ibu dari empat kerangka itu ternyata sudah melahirkan sejak usia 14 tahun. 

Tak heran jika kasus penemuan kerangka bayi ini menghebohkan warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan  Purwokerto, Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Tulang belulang bayi tersebut ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terpendam di kedalaman 50 cm di kebun milik Prasetyo Tomo (42).

Saat itu saksi mata, Slamet (50) diminta pemilik tanah untuk menggali tanah untuk menguruk bekas kolam ikan yang ada di dekatnya.

Lalu Slamet diminta oleh Prasetyo untuk menghentikan pekerjaan.

Pemilik tanah kemudian melapor ke polisi.

Polisi kemudian menyisir lokasi tersebut dan kembali menemukan tiga kerangka bayi.

Kerangka kedua ditemukan pada Selasa (20/6/2023).

Sementara kerangka ketiga dan keempat ditemukan pada Rabu (21/6/2023).

Prasetyo Tomo pemilik tanah mengatakan tulang belulang yang pertama ditemukan relatif utuh terbungkus kain.

Tulang belulang itu terbungkus kain dan terkubur dengan kedalaman sekitar 50 cm.

"Saya niatnya waktu pertama ditemukan bisa dikebumikan secara layak," ujar Tomo.

"Tulang kecil-kecil banget, sudah lepas. Tapi bagian tengkorak masih relatif utuh, pecah jadi empat bagian, kemudian masih terlihat rusuknya."

"Kalau yang lainnya kelihatannya sudah lama dikubur," ungkap Tomo.

Ia bercerita kebun tersebut ia beli dari seseorang pada Maret 2023.

Sebelumnya di kebun tersebut ada beberapa kolam ikan.

"Rencana mau saya ratain dulu, belum ada biaya, kepenginnya dibenteng sekalian (yang berbatasan dengan sungai) pelan-pelan."

"Rencana mau buat kandang ayam atau kebun buah-buahan, buat hiburan aja," kata Tomo.

Namun setelah penemuan empat kerangka bayi tersebut, penataan kebun terpaksa dihentikan karena lokasi tersebut masih dipasangi garis polisi. (*)

 

Baca juga: Gelombang Laut Capai 2 Meter, Ini Prediksi Cuaca Bener Meriah Hingga Langsa Sampai 3 Hari Kedepan

Baca juga: Nasib Pegawai KPK yang Lecehkan Istri Tahanan, Kini Dipindahkan dari Rutan

Baca juga: VIDEO - Tim SAR Gunakan AquaEye Cari Korban Tenggelam di Subulussalam

 

 

Berita Terkini