Berita Aceh Barat

Kapal Pengeruk Emas di Aceh Barat Tabrak Jembatan Gantung

Penulis: Sadul Bahri
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangkai kapal pengeruk emas terdampar di pinggir sungai kawasan Desa Leubok Panyang, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat, Rabu (5/7/2023).

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Satu unit kapal penyedot emas yang dikenal Kapal Beijing dilaporkan hanyut, hingga menabrak satu unit jembatan gantung di kawasan lintas Desa Kajeung dan Tungkop, Kecamatan Sungai Mas.

Satu unit kapal penyedot emas tersebut hanyut di Desa Leubok Panyang, Kecamatan Woyla Timur yang kini tersangkut di tebing sungai.

Peristiwa hanyutnya kapal penyedot emas tersebut terjadi pada 2 Juli 2023 lalu atau sekitar 5 hari yang lalu.

“Satu unit jembatan gantung jembatan gantung di kawasan Kajeung mengalami kemiringan dan rusak dihantam kapal tersebut ketika hanyut,” kata Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat Edy Syahputra kepada Serambinews.com, Kamis (6/7/2023).

Kondisi tersebut juga menyebabkan terganggunya aktifitas atau lalu lintas masyarakat yang menggunakan jembatan tersebut.

“Kami mendesak Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk mendalami perihal kejadian satu unit kapal pengeruk emas yang telah berefek hingga rusak jembatan,” pinta Edy.

Disebutkan kejadian hanyutnya jembatan dan kemudian turut menghantam satu unit jembatan gantung tersebut terjadi sekitar 4 hari yang lalu, telah mengganggu akses jalan masyarakat melalui jembatan tersebut karena putusnya tali pengaman.

Pihaknya meminta Pemerintah Aceh Barat dan ESDM Aceh untuk menelusuri kepemilikan kapal tersebut dan meminta pertanggungjawabannya, atas kerusakan fasilitas umum atau milik Negara.

Sementara itu, Kabid Mineral dan Batubara, pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Khairil Basyar kepada Serambinews.com, Kamis (6/7/2023) mengatakan, kapal yang hanyut tersebut merupakan salah satu kapal di bawah Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik Koperasi Putra Putri Aceh (KPPA) pada 2029 lalu.

Kapal milik Cina tersebut yang bekerjasama dengan KPPA berencana digunakan untuk penyedotan emas di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS), Sungai Mas.

Akan tetapi lantaran tidak mendukung untuk aktivitas pengambilan emas kapal tersebut sejak 2029 tidak difungsikan, sehingga ditambat di daerah aliran sungai di kawasan hulu diatas Lancong, sehingga pada 2 Juli 2023 kemarin kapal tersebut hanyut dan menghantam jembatan gantung.

“Terkait dengan hanyutnya kapal tersebut akan segera ke lokasi untuk melihat langsung, apakah kapal tersebut ditarik kembali ke lokasi semula atau harus dicincang,” kata Khairil.

Terkait dengan hanyutnya kapal tersebut, dan adanya terjadi kerusakan jembatan gantung, maka pihak KPPA yang akan bertanggung jawab akan hal tersebut.

“Informasi yang kita dapatkan, bahwa pihak KPPA akan menyelesaikan masalah kerusakan jembatan di kawasan Kajeung, Kecamatan Sungai Mas,” jelasnya.

Halaman
12

Berita Terkini