SERAMBINEWS.COM - Omzet capai Rp 11 miliar per bulan, begini kiat Anzar Nawi, milenial Aceh tembus ekspor ke Eropa.
Adalah Muhammad Anzar Nawi (31), pria kelahiran Lampahan, Bener Meriah, Aceh ini berhasil mewujudkan mimpinya sebagai eksportir di usia muda.
Berkat kegigihannya sejak kuliah sekitar 2009 lalu, mulai dari menjual bubuk kopi eceran, usaha laundry sampai jual tahu, kini pria yang akrab disapa Anjar itu menemui titik tertingginya dalam berbisnis.
Owner Muniru Coffee Gayo itu bercerita, dahulu saat merintis bisnis di awal-awal, dirinya hanya menghasilkan omzet Rp 160.000 per bulan.
"Dulu jual bubuk kopi, laku 2 pcs harganya Rp 80.000, jadi dalam satu bulan Rp 160.000, itu omzet pertama," kenang Anjar tertawa dalam Serambi Insight di Studio Serambinews.com, Minggu (9/7/2023).
Seiring berjalannya waktu, bisnisnya kemudian semakin berkembang sambil jatuh bangun. Dan kini, omzet bisnis Anjar sudah mencapai Rp 6-10 miliar per bulan.
"Kalau tertinggi, kita pernah di Rp 11 miliar per bulan," tambahnya.
Catatan ekspornya, tahun 2022 lalu hanya mampu sekali ekspor ke Dubai, selebihnya kini ekspor ke Belgia pada tahun 2023.
"Target saya 2023 ini sampai akhir tahun minimal 20 kontainer," kata Anjar.
"Sementara kalau yang ke Amerika lagi negosiasi, kita berharap bisa dimulai pengiriman di bulan September karena musim panen sampai Desember," tambahnya.
Owner Muniru Coffee Gayo itu menyampaikan, komoditas utama yang diekspornya ke luar negeri saat ini yaitu kopi.
Baca juga: Cerita Anzar Merintis Muniru Coffee Gayo, Mulai Penolakan Sampai Pamerkan Produk ke Amerika
Ungkap Kiat Ekspor ke Luar Negeri
Pria asal Gayo itu bercerita, awalnya dulu ingin ekspor ke Amerika, sempat berjuang selama tiga tahun khusus untuk ekspor namun gagal.