Kemampuan seperti itu "penting bagi pasukan Ukraina untuk mengganggu logistik Rusia serta komando dan kontrol," Ivan Klyszcz, seorang peneliti di Pusat Pertahanan dan Keamanan Internasional di Estonia, mengatakan kepada AFP.
Selain itu, serangan SCALP dapat membantu "Dengan pendekatan Ukraina saat ini, yaitu maju perlahan untuk melindungi pasukannya dan mengurangi kerugian sejauh mungkin," kata Klyszcz.
Rudal SCALP dapat menargetkan bunker dan infrastruktur khusus di belakang garis depan Rusia, karena sangat akurat. Mereka juga sulit dideteksi, yang berarti kemungkinan rudal mengenai sasarannya sangat tinggi.
Kyiv telah berjanji kepada Paris untuk tidak menggunakan rudal ini di luar perbatasan yang diakui secara internasional.
Namun, mereka yang berada di spektrum politik sayap kanan dan sayap kanan Prancis merasa bahwa janji ini tidak cukup.(*)
Baca juga: Sore Ini, 180.000 Massa Nasdem Kumpul di GBK, Anies Pidato Politik, Surya Paloh Cek Kesiapan Pemilu
Baca juga: Kisah Pilu Kakek Sondani Ditinggalkan Fia, Gadis 19 Tahun yang Dinikahinya usai Divonis Sakit
Baca juga: Mengenang Sosok Jenderal Polisi Hoegeng, hanya Gunakan Gaji untuk Hidupi Keluarga