Berita Bireuen

Melihat Budidaya Maggot, Azolla, Cacing Tanah dan Biogas di Cot Jrat Bireuen

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu kolam azolla di Desa Cot Jrat, Kota Juang Bireuen.

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Di Kawasan Cot Jrat, Kota Juang Bireuen sejak beberapa tahun terakhir mengembangkan objek wisata agropolitan, beberapa bangunan, jambo, ruas jalan dan fasilitasnya lainnya sudah tersedia.

Selain itu juga dikembangkan wisata agro terintegrasi diantaranya budidaya maggot, azolla maupun cacing tanah.

Lokasi pengembangan maggot sedang disiapkan satu kandang besar berlapis seperti kandang ayam bertingkat, sedangkan pengembangna azola melalui kolam  terpal atau semen di rumah rumah warga.

Sementara biogas sedang dibuat satu contoh di dekat salah satu kandang ternak di desa tersebut, nantinya akan dikembangkan lagi. Biogas tujuan utama membantu kebutuhan gas rumah tangga.  Syukri selaku innovator dan juga penanggungjawab usaha pengembangan agro terintegrasi kepada Serambinews.com, Minggu (16/07/2023) mengatakan,  lokasi pengembangan terpisah-pisah ada di lahan milik gampong dan juga milik warga.

"Harapannya dengan ada konsep agro terintegrasi ini, jadi salah satu jawaban terhadap keresahan petani dalam terhadap kelangkaan pupuk, mahalnya sarana produksi," katanya.

Melalui program budidaya maggot, azolla dan juga cacing tanah stabilitas lingkungan terjadi. Maknanya yaitu lingkungan hidup betul-betul terpelihara karena prosesnya dari kimia kembali ke alam. "Tidak mudah menerapkan ini karena butuh waktu kita yakinkan masyarakat bahwa, mereka diuntungkan dengan merubah kimia ke organik," kata Syukri.

Amatan Serambinews.com, ada dua kolam azolla sudah dilaksanakan dan berbagai fasilitas pendukung terus disediakan. Terkait kebutuhan anggaran, kata Syukri butuh biaya cukup besar, tetapi saat ini mencoba dengan kemampuan yang ada dulu. Harapannya, Insya Allah dari pengalaman kami, pemerintah itu saat melihat keberhasilan itu nyata. Menyangkut anggaran akan dikucurkan pemerintah. 

Disebutkan, tahun 2023 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari sumber Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), akan dibangun dalam waktu dekat satu unit Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R), untuk mengolah sampah.

Lahan seluas 25 x 25 meter dengan luas gedung 10 x 20 meter gedung utama, bisa dipakai untuk agro terintegrasi, dan ada 200 warga terlibatnya dalam kegiatan pengembangan usaha ini, ke depannya semua masyarakat terlibat, terang Syukri. 

Berbagai program agro terintegrasi tersebut melibatkan ratusan masyarakat. Masyarakat desa selain dijelaskan program juga membantu membangun kolam terpal dan juga lainnya, nantinya diperkirakan akan berkembang sendiri seiring dengan tingkat kebutuhan maggot, azolla maupun cacing tanah.(*)

Baca juga: VIDEO Panen Azolla dan Maggot di Lhoknga Aceh Besar, Langsung Lahap Dimakan Bebek

Baca juga: Nezar Patria Wamenkominfo, Nasir Djamil: Idealnya Aceh Dapat 2 Jabatan Menteri, Bukan Wakil Menteri 

Berita Terkini