Seperti tukang sapu mesin yang digunakan di Bandara Internasional Kualanamu Medan yang menggunakan AI
Prof Kiki mengaku sempat mendekati mesin sapu tersebut, untuk memastikan mesin tersebut menggunakan kecerdasan buatan.
Ketika dicegat, mesin tersebut berbalik dan berputar. Tapi mesin tersebut tidak memahami kenapa dicegat, karena tidak mempunyai perasaan.
“Lalu bayangkan suatu hari nanti, ada orang yang otaknya AI, jantungnya (dicangkok dari) babi dan semua hybrid (setengah makhluk hidup dan setengah mesin), Itu sudah dimungkinkan sebetulnya,” ungkap Sulistiyo.
Tetapi riset-riset ke arah tersebut, tidak boleh, karena persoalan etis. Di Amerika dilarang dan begitu juga di Cina juga tidak dilanjutkan, karena dilarang.
Baca juga: Personel Polda Aceh Bripda Dolly Isma Indra Raih Emas MHQ PKM III Se-Asia Tenggara, Kategori 20 Juz
“Tapi kami percaya mereka sudah bisa bikin orang buatan, seperti Dolly (mamalia pertama yang dikloning dari sel dewasa),”
Dolly itu biri-biri yang dikloning (duplikat suatu makhluk dengan tanpa melalui proses perkawinan), pada tahun 1981 di Inggris yang menggemparkan dunia.
“jadi biri-biri diternakkan, dibuat biri-biri baru dari kuping dan buntutnya, yang dikloning sehingga jadi biri-biri baru seperti induknya. Jadi dia (dolly) bayi biri-biri dengan sel tua, karena sel-sel yang diambil dari induknya,” ungkap Sulistyo.
Namun, sampai sekarang tidak ada perkembangan informasi lagi terkait penelitian tersebut.
“Saya tidak percaya (riset) itu berhenti. Jangan-jangan sudah ada ribuan, pasti ada ribuan biri-biri hasil kloning, mungkin juga sudah dimakan orang.
Nah, orang makan biri-biri cloning itu apa dampaknya, karena selnya, sel tua, itu tahun 1981,” katanya.
"Ini seperti fiksi, Sains Fiction, tapi hal ini sudah terjadi," tambahnya. (*)
Baca juga: Momen Anies Bertemu Ganjar, Ungkap Lawan Politik Teman Demokrasi, Ganjar Akui Tak Bicara Politik