Tantok Hariyono meninggal dunia akibat insiden kecelakaan ini.
Ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Muhammad Alikasim setelah mengalami luka parah di tubuhnya.
Baca juga: Sopir di Karanganyar Tewas Terlindas saat Tidur di Kolong Bus, Pelaku Tak Sadar
Sementara Hermansyah selamat dari mau dan hanya mengalami sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya.
Hermansyah mengatakan, ia dan rekannya belum pernah melintasi jalan Medan Kutacane maupun ke Gayo Lues hingga ke Nagan Raya.
Sehingga keduanya hanya bermodalkan aplikasi petunjuk arah dari Google Maps untuk mengantar mobil bus yang baru dibeli pihak perusahaan di Kabupaten Nagan Raya tersebut.
Hal itu diungkapkan Hermanysah kepada petugas Pospol Persada Tongra.
"Kita duga kedua sopir hanya ikuti jalan sesuai arahan GPS, sebagaimana pengakuannya kepada kami," kata petugas Pospol, Bripka Sutrisno, dikutip dari TribunGayo.
Kini kedua bus tersebut mengalami rusak parah setelah terjun ke jurang.
Selain itu, bus diduga juga mengalami rem blong.
Baca juga: Bangkai Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Objek Wisata Guci Akhirnya Dievakuasi
Kapolres Gayo Lues, AKBP Setyawan Eko P melalui Kasat Lantas Iptu Syafaruddin kepada Tribungayo.com, menjelaskan kronologi kecelakaan kedua bus tersebut.
Menurutnya, bus tujuan Blangpidie atau Terangun Babahrot itu melaju dengan kecepatan sedang.
Namun, setibanya di jalan penurunan dan tikungan kawasan Bur Nipis, kedua bus itu sebelumnya telah mengalami rem blong.
Akibatnya kedua bus tersebut hilang kendali dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri arah Terangun Babahrot.
Selain rem blong pengemudi juga diduga tidak menguasai Medan lintasan Terangun Babahrot itu.
Terhadap perkara ini polisi telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti.