Semua pihak terutama pemerintah Kabupaten/kota serta lembaga NGO pun 'Tutup Anggaran' sehingga omset penghasilan mengalami stagnan secara besar-besaran.
Meski demikian lewat tekad semangat membaja, Muhammad Harun tetap eksis mempertahankan Warisan usaha itu dengan sepenuh hati lewat sokongan modal usaha dari Bank Aceh Syariah (BAS) Sigli, Pidie selama dua kali, yaitu Rp 70 juta pada tahun 2013 lalu dan Rp 200 juta pada awal 2023 lalu.
Kini usaha itupun terus menjalani pemulihan. Geliat usaha ini masih memperkerjakan 25 warga.
Khususnya para kaum ibu-ibu dengan upahan bulanan hingga borongan harian sesuai dengan standar Upah Minimum Regional (UMR).
"Usaha ini telah meraup omset ratusan juta rupiah," ujarnya.
Pimpinan BAS Cabang Sigli, Pidie, Tarmizi bersama wakil Rizki Wahyudi dan Kasi pembiayaan, Rizaldi Hadi secara terpisah kepada Serambinews.com, Jumat (4/8/2023) menjelaskan tentang pembiayaan terhadap usaha ini.
Baca juga: Panji Gumilang Ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Bareskrim Tolak Pengajuan Penangguhan Penahanan
Lewat pembiayaan BAS terhadap Muhammad Harun pada 2013 lalu Rp 70 juta serta dukungan penambahan modal tahap kedua pada awal 2023 mencapai Rp 200 juta telah menghidupkan geliat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam memberdayakan perekonomian masyarakat kecil.
"Ini menjadi komitmen kami selaku BAS yang hadir ditengah masyarakat," ujar Tarmizi.
Dijelaskan juga, BAS mendukung secara penuh terhadap pelaku usaha dalam pengembangan perekonomian publik secara terbuka.
Apalagi sosok Muhammad Harun SHut merupakan nasabah binaan yang menjadi pemantauan secara berkelanjutan dikarenakan sikap kejujuran paling tinggi.
Menurut Tarmizi, kepercayaan ini menjadi modal utama dalam pengembangan sayap bisnis apapun.
"Maka bank tetap komit dalam pembiayaan ini sehingga usaha pembibitan ragam jenis tanaman ini lolos dalam katagori pembiayaan," ungkapnya. (*)
Baca juga: Seribuan Pendamping Desa Hadir di Bireuen, Ini Agendanya