Menurutnya, guha di Laweung mati ornamen, akibat tingginya paparan cahaya matahari.

Sementara Tok Ara, tingginya aktifitas manusia dan banyaknya kelelawar.

Sehingga membuat ornamen jadi mati. 

"Guha kami data merupakan guha baru. Selain itu, Guha Tujoeh duluan kita masuk," jelasnya

Kata, Fakhrurreza, biodata hidup yang dijumpai di guha adalah jangkrik, tarantula, landak, kalajengking, kodok, kelelawar, milipede atau hewan kaki seribu dan cacing. 

Menurutnya, tercatat 15 guha masih aktif dapat dikembangkan Pemkab Pidie.

Baca juga: Akhirnya Ujian SIM C Tak Seribet Dulu, Begini Tesnya Sekarang

Baik sebagai pusat penelitian geoglogi kepada pelajar mahasiswa atau pengembangan geowisata, untuk kepentingan pembangunan ekonomi masyarakat melalui pariwisata berbasis konservasi.

Kadisparpora Pidie, Edy Saputra, kepada Serambinews.com, Sabtu (5/8/2023) mengatakan, ekspedisi pengibaran bendera merah putih di 17 guha merupakan kegiatan untuk memeriahkan HUT RI. 

"Saya sengaja mengirim Tim Pidie Adventure dari berbagai pemuda yang memiliki skill untuk penelusuran guha, agar mampu pengembangan skill di bidang geologi dan speleologi atau ilmu khusus guha.

Ia menambahkan, hasil dari kegiatan itu akan dijadikan bahan talaah dinas, sebagai kajian dasar, guna pembangunan geowisata. (*)

Baca juga: Anggota Panwaslih Gayo Lues Diperiksa DKPP, Diduga Nikah Sesama Penyelanggara dan Bawa Kabur 2 Malam