Setelah menentukan budget, mulai pikirkan cara menabungnya hingga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan biaya pernikahan.
Misalnya budget yang ditentukan yakni Rp 50-70 juta untuk biaya pernikahan dan dalam jangka waktu 3-4 tahun ke depan.
Baca juga: Fakta Putra Mahkota Keraton Solo Tabrak Lari Pengemudi Motor, Kedua Pihak Berdamai, Ini Kata Polisi
Dengan begitu, jelas berapa yang harus ditabung setiap bulannya dari gaji Anda, apakah harus bikin usaha sampingan atau tidak, supaya bisa mencapai target dan waktu yang telah ditentukan.
Kemudian dengan budget sebesar itu, Anda akan lebih mudah menentukan apakah harus menggunakan gedung dan aula, atau tratak/tenda saja.
Pakaian yang digunakan bisa ditentukan lebih awal seperti jas dan baju adat hingga rias pengantin berkisar di harga berapa, semua ada perhitungannya bila di-budgeting sejak awal.
Kemudian jumlah tamu, katering hingga perlengkapan lainnya dapat ditentukan sejak awal bila budgeting pernikahan dilakukan dengan baik jauh-jauh hari bahkan beberapa tahun sebelumnya.
Kalau memang belum mampu, tidak perlu memaksakan hingga ratusan juta untuk biaya pernikahan. Percuma resepsi pernikahan mewah dan dipuji banyak orang, namun pada akhirnya terlilit utang dan ribut dengan pasangan setelah pesta.
Biaya Rp 50 juta atau bahkan kurang dari itu, sudah cukup untuk membiayai pernikahan yang sederhana, hikmat, namun tetap diliputi dengan kebahagiaan penuh suka cita.
Baca juga: Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Hasil Tes DNA Bukan Anak Kandung, Ibu Minta Anaknya Dikembalikan
Terlebih bila yang berstatus pacaran, sudah sepatutnya menyegerakan pernikahan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus menghindari risiko ditikung oleh orang lain yang lebih siap dari Anda.
2. Buka Rekening Khusus Tabungan Menikah
Membuka rekening tabungan khusus untuk persiapan menikah sangat direkomendasikan agar komitmen menabung bisa fokus sampai dengan target yang telah ditentukan.
Selain itu, dengan tabungan khusus maka biaya yang dikumpulkan dapat terhindar dari pemakaian untuk keperluan lainnya.
Kalau dalam bentuk tabungan, usahakan agar tidak membuatkan kartu debit atau ATM supaya tidak bisa ditarik secara sembarangan.
Disarankan juga untuk membuat akun investasi seperti reksa dana atau tabungan emas melalui mobile banking.
Gunakan instrumen investasi yang rendah risiko misalnya reksa dana pasar uang, emas di mobile banking atau obligasi.