Para pemimpin kudeta sebelumnya telah tak memedulikan tenggat waktu yang ditetapkan oleh ECOWAS untuk mengembalikan Bazoum pada hari Minggu (6/8/2023), sehingga menghadapi kemungkinan intervensi militer.
Presiden Niger itu telah ditahan sejak 26 Juli.
Baca juga: 32 Tim Meriahkan Turnamen Montasik Cup, Ini Nama-Nama Klub dan Rincian Hadiah
Baca juga: Kaprodi Ilmu Politik Unimal Sampaikan Elektabilitas Politik Kaum Perempuan di Kota Lhokseumawe
Baca juga: Ratusan Kaum Ibu di Juli Bireuen Ikut Lomba Cipta Menu B2SA
Sudah tayang di Kompas.com: Junta Niger Bersumpah Akan Adili Bazoum atas Pengkhianatan Tingkat Tinggi