HARI ini, 15 Agustus 2023, bertepatan dengan 18 tahun damai Aceh. Banyak kemajuan yang sudah dicapai setelah perjanjian damai antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merde-ka (GAM) ditandatangani di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005 lalu. Tapi, masih ada juga butir-butir MoU Helsinki yang hingga kini belum terealisasi.

Terlepas dari plus minus itu, adanya perjanjian damai terse-but sudah membuat kehidupan rakyat Aceh secara lambat laun kembali seperti masa sebelum Tanah Rencong diguncang konflik yang lamanya hampir 30 tahun. Karena itu, kondisi ini merupa-kan anugerah Ilahi yang pantas dan harus disyukuri bersama oleh seluruh rakyat Aceh.

Salah satu caranya, semua elemen masyarakat di provinsi ujung barat Indonesia ini harus sama-sama memiliki komitmen untuk terus merawat damai ini menjadi kedamaian yang abadi sepanjang masa. Sebab, semua kita sudah tahu bagaimana pen-deritaan rakyat Aceh ketika konflik mengguncang belasan tahun lalu. Kita semua juga sepakat bahwa konflik di masa lalu yang menelan banyak korban jiwa sudah cukup menjadi catatan kelam yang tak perlu terjadi lagi di masa-masa mendatang.

Khusus bagi generasi milenial Aceh yang kini berusia 18-20 tahun, peringatan 18 tahun damai Aceh ini harus jadi momen-tun untuk terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman bah-wa Aceh pernah berkonflik 29 tahun. Untuk itu, remaja dan pemu-da Aceh juga perlu ada kepedulian dan partisipasi untuk merawat perdamaian yang sudah berlangsung selama ini. Tegasnya, ja-ngan sampai ada lagi pemikiran, aksi, dan gerakan-gerakan dari anak muda Aceh untuk menggiring Aceh kembali ke situasi kon-flik, baik oleh sebab-sebab lama maupun sebab baru ataupun ga-bungan dari keduanya.

Selain butuh komitmen dari semua elemen masyarakat, hal yang tak kalah penting untuk memastikan agar perdamaian Aceh dapat terus terjaga adalah perlunya keseriusan dari pemerintah untuk se-gera merealisasikan butir-butir MoU Helsinki yang masih belum ter-wujud sekitar delapan item lagi. Masalah ini tak bisa dianggap en-teng, mengingat petinggi GAM dan jajarannya yang dulu merupakan salah satu pihak dalam perjanjian damai akan terus menuntut agar semua isi MoU itu segera direalisasikan oleh pemerintah.

Kita juga berharap, peringatan damai Aceh tahun ini harus men-jadi tonggak untuk.menjadikan kehidupan masyarakat Aceh men-jadi semakin baik dalam segala bidang mulai dari agama, sosial, ekonomi, adat istiadat, dan berbagai sektor lainnya. Perbaikan di bi-dang-bidang tersebut hendaknya dapat bermuara pada menurunnya angka kemiskinan dan jumlah pengangguran serta meningkatnya ke-sejahteraan masyarakat. Dengan begitu, secara tidak langsung ma-syarakat akan fokus menjaga damai yang sudah berjalan selama ini dan tidak lagi terpengaruh dengan berbagai isu atau aksi yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

Semua pihak hendaknya juga harus berada di garda terdepan dalam menghalau berbagai ancaman yang dapat merusak per-damaian yang sudah terbina selama ini. Sebab, suasana yang aman dan damai merupakan salah satu faktor penting dalam membangun daerah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sekali lagi, peringatan Hari Damai Aceh yang Ke-18 ini juga harus men-jadi modal penting dalam menyukseskan agenda besar nasional pada tahun depan yaitu Pemilu dan Pilkada serentak.

Akhirnya, kita berdoa kepada Allah SWT semoga perdamai-an yang sudah tercipta di bumi Aceh menjadi perdamaian yang abadi hingga akhir masa. Dengan demikian, masyarakat Tanah Rencong akan merasakan keamanan, kenyamanan, dan keter-tiban dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Siapa pun dan kapan pun harus menyatakan kata 'tidak' kepada hal-hal yang dapat menjerumuskan kembali Aceh ke dalam pusaran konflik seperti masa lalu.(*)

POJOK

PAN dan Golkar dukung Prabowo sebagai capres
Tapi tidak berharap kadernya jadi cawapres kan?

Uang kuliah USK 2023 lebih rendah dari tahun lalu
Itu baru namanya membantu masyarakat

Tiga pria dituntut hukuman mati
Ferdy sambo saja yang sudah divonis mati bisa 'disunat hukumannya. He..he..he..