3 Cara Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, Buya Yahya Anjurkan Lakukan Hal Ini
SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengungkapkan tiga cara berbakti pada orang tua yang sudah meninggal dunia.
Berbakti kepada orang tua menjadi kewajiban setiap anak.
Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua hukumnya wajib dan disebut sebagai birrul walidain.
Berbakti tidak hanya dilakukan semasa hidup orang tua, namun juga ketika keduanya telah meninggal dunia.
Ketika orang tua sudah berada di alam kubur, maka yang bisa menemani orang tua adalah amalan anak yang akan terus mengalir.
Buya Yahya menyampaikan hal ini dalam satu ceramahnya.
Baca juga: Apa Hukum Mengebiri Orang yang Suka Berzina? Jangan Salah Kaprah, Begini Penjelasan Buya Yahya
Menurut Buya sapaannya, ada tiga cara yang bisa dilakukan seorang anak kepada orang tua yang telah wafat.
Buya Yahya menyebutkan jika anak rutin melakukan 3 amalan ini, maka orang tua senang di alam kubur dan lepas dari siksa kubur.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, berikut tiga amalan anak yang dapat meringankan orang tua dari siksa kubur.
1. Berdoa Memohon Ampun untuk Keduanya
Amalan yang bisa kita kerjakan untuk orang tua yang sudah meninggal adalah terus mendoakannya.
Selipkan selalu sosok kedua orang tuamu dalam setiap doa yang dipanjatkan.
Menurut Buya, sering kali kita berdoa panjang lebar tapi orang tua sering dilupakan.
Baca juga: Stop! Kalimat Ini Bisa Bikin Pasangan Sakit Hati : Buya Yahya: Kurang Ajar hingga Suudzan Pada Allah
Maka, pastikan kita selalu ingat orang tua dalam doa, doakan mereka agar diberi kebaikan di alam kubur dan doakan juga agar Allah mengampuninya.
Dengan mendoakan orang tua, ini merupakan sebuah bentuk bukti anak berbakti kepada orang tua meski keduanya telah meninggal dunia.
"Jangan engkau berdoa kecuali orang tuamu engkau bawa dalam doamu.kita sering doa panjang lebar, tapi bapak ibu sering dilupakan. Pastikan engkau ingat dalam doamu, doa kebaikan, semoga allah mengampuninya, itu adalah baktimu," ujar Buya Yahya.
2. Sedekah dengan Niat untuk Orang Tua
Agar pahala terus mengalir kepada orang tua yang sudah meningal, Buya Yahya menganjurkan agar anaknya menyisihkan sedikit rezeki untuk ber sedekah mengatasnamakan orang tua.
Sisihkan sedikit uang untuk berbagi ke pesantren, masjid atau fakir miskin.
"Ibumu memang sudah tidak bisa bangkit akan tetapi kau masih bisa mengirim ke sana (akhirat), potong dari rezekimu niatkan kirim ke pesantren, kirim ke masjid, orang fakir," imbuh Buya Yahya.
Baca juga: Hukum 3 Kali Meninggalkan Shalat Jumat Berturut-turut Bagi Pria Muslim, Begini Penjelasan Buya Yahya
Lalu niatkan uang sedekah tersebut untuk kebaikan orang tua di alam kubur.
"Niatkan 'ya Allah aku ingin ngirim ke ibukku'," sambung Buya Yahya.
3. Menyambung Silaturahim hingga Melanjutkan Amalan Baik Keduanya
Terakhir, Buya Yahya menganjurkan kepada anak yang orang tuanya sudah meninggal, alangkah baiknya anak tersebut menyambung silaturahim dengan kerabat atau teman dekatnya serta melanjutkan amalan baik keduanya semasa hidup.
Yang paling utama adalah, anak harus baik dan akur kepada saudara kandungnya, jangan pula menjadi terpecah ketika orang tua sudah meninggal.
"Baik-baiklah dengan orang yang dibaiki oleh orang tua, siapa mereka? Anak-anak orang tua, kakak, adek, bibik, harus kau baiki," ujar Buya.
Jangan pula sesama keluarga berebut harta waris ketika orang tua sudah meninggal.
Baca juga: Lebih Galak dari si Pemberi Utang, Buya Yahya : Tinggal Tunggu Azab dari Allah dan Dimiskinkan
Menurut Buya Yahya, soal harta waris adalah pembahasan yang mengerikan karena dapat memecah belah keluarga.
"Ahli neraka yang berjalan di atas bumi adalah perebut waris," katanya.
Sambung Buya, orang yang berebut harta waris adalah orang yang durhaka pada orang tua, bisa mengambil hak saudara dan memutuskan persaudaraan.
Maka dari itu, Buya Yahya berpesan untuk bisa berbakti kepada orang tua, baik-baiklah kepada orang yang dibaiki oleh orangtuamu.
"Itu bukan sekedar anak orang tua, bahkan sampai derajat orang tuamu dulu pernah memberikan hadiah kepada tetangga ketika masih hidup, maka lanjutkan, apalagi anak orang tua, adek kita, makanya orang yang memusuhi adeknya ini kurang ajar bener dia," pungkasnya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)