Kupi Beungoh

Tragedi Imam Masykur, Duka Lara Fauziah

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr. Nurlis E. Meuko (Nurlis Effendi), Wakil Ketua DPP Partai Aceh

Oleh: Dr Nurlis Effendi*)

APALAH daya Imam Masykur ketika berhadapan dengan tiga serdadu.

Apalagi, salah satunya oknum personel pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Ahli bedil sangat terlatih, berbadan kekar bertampang garang.

Bandingkan dengan sosok Imam, cuma penjaga toko kosmetik bertubuh ceking, pandai berdagang yang ramah di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.

Tak punya ilmu bela diri, Imam dengan mudah digiring ke dalam mobil. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 12 Agustus 2023.

Pemuda 25 tahun ini tak berdaya ketika pakaiannya dilepas, kepalanya dipijak sepatu laras.

Punggungnya sampai lebam-lebam berwarna hitam akibat dilecut benda tumpul. Serdadu penyiksa Imam, merekam aksinya dalam bentuk video.

Baca juga: Penculikan dan Pembunuhan Imam Masykur Sudah Direncanakan: Pelaku Satu Angkatan, Sama-sama dari Aceh

Nun jauh di ujung Pulau Sumatera, tepatnya di Bireuen, Aceh, Fauziah –ibu kandung Imam— menerima rekaman video yang sengaja dikirim si penyiksa. Berderailah air matanya.

Hatinya terluka yang tiada tersembuhkan. Ia tak mampu menghentikan jeritan pilu putranya dalam siksaan yang tak terperi di perantauan.

Si penyiksa menyambungkan telepon Imam kepada ibunya. Imam memohon agar dicarikan uang Rp 50 juta agar tak disiksa lagi.

Si penyiksa juga langsung menyampaikan pesan kepada Fauziah, agar segera mencarikan uang itu.

Ancamannya, jika tidak ada uang maka putranya dibunuh. 

Walaupun tak punya uang, Fauziah berjanji mencarikannya.

Baca juga: Gadis Peluk Peti Jenazah Imam Masykur "Selamat jalan sayang, Surga menantimu"

Dia memohon kepada penyiksa putranya untuk menghentikan kebiadaban itu.

Bukan mudah bagi Fauziah mencari uang sebanyak itu.

Halaman
123

Berita Terkini