Setelah uang terkumpul dari bantuan keluarga dan masyarakat, Fauziah menyeberangi lautan mencari sang anak.
Namun, Fauziah hanya menemukan peti jenazah putranya yang ditemukan warga di Sungai Cibogo, Kerawang, Jawa Barat, pada Jumat (18/08/2023).
Fauziah diterpa kesedihan yang tak terpermanai, luka hatinya makin mendalam.
Pihak keluarga telah melaporkan peristiwa itu ke Polda Metro Jaya. Pomdam Jaya sudah menangkap tiga serdadu itu.
Sementara, video penyiksaan itu sudah beredar di media sosial.
Sehingga muncul beragam reaksi bagi yang melihatnya. Mengutuk, mengecam, dan meminta keadilan ditegakkan.
Baca juga: Begini Awal Mula Kasus Imam Masykur Hingga Viral Setelah Direspon Haji Uma
Jadilah tragedia Imam Masykur seperti mengangkat batang terendam, tentang pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) di Aceh yang belum berujung.
Ketika operasi militer berlangsung Aceh, terdapat beberapa lokasi penyiksaan.
Salah satu jejaknya adalah Rumoh Geudong di Pidie yang beberapa waktu lalu dikunjungi Presiden Jokowi beserta sejumlah menteri.
Sedangkan kasus Imam, berdasarkan keterangan dari pihak berwenang dan keluarga korban, adalah penculikan dan perampokan.
Kasus terakhir adalah kali kedua bagi Imam mengalami penculikan dan minta tebusan. Kasus pertama Imam lolos dari maut karena ditebus Rp15 juta.
Disebutkan tiga serdadu itu mengincar pedagang kosmetik ilegal.
Baca juga: Akun Medsosnya Diserbu Netizen, Pengacara Asal Singkil Angkat Bicara Kasus Tewasnya Imam Masykur
Sebab mereka menganggap korban tidak akan melaporkan ke polisi walau diculik dan disiksa, sebab ada masalah pada dagangannya.
Terlepas dari segala persoalan yang melatarbelakangi kasus ini, tetap tidak dapat dijadikan alasan pembenar untuk aksi kebiadaban.
Jika memang ada persoalan dalam dagangannya, maka masih ada aparat kepolisian yang berwenang menangani kasus semacam itu.