Ia menyoroti bahwa memiliki jiwa pengemis dan selalu meminta-minta adalah tanda jiwa yang rendah.
Sebagai gantinya, kita harus berusaha mandiri dan hanya meminta bantuan saat benar-benar diperlukan, bukan untuk hal-hal yang seharusnya dapat kita atasi sendiri.
4. Memiliki Jiwa Berbagi
Beliau menekankan bahwa memiliki jiwa berbagi adalah sifat yang mulia dan penting untuk dibangun dalam rumah tangga.
Membantu sesama bukan hanya mengenai memberikan materi, tetapi juga tentang memberikan dukungan, nasihat, dan waktu.
Jiwa berbagi akan membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam rumah tangga.
5. Menghargai Kemandirian
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menggarisbawahi pentingnya menghargai kemandirian.
Ia mencatat bahwa meminta-minta atau terlalu bergantung pada orang lain, terutama dalam hal finansial, bukanlah sifat yang baik.
Kemandirian adalah pondasi kuat dalam membangun kehidupan rumah tangga yang stabil.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya memberikan panduan berharga tentang bagaimana menjauhi sifat-sifat jelek yang dapat merusak harmoni dalam rumah tangga.
Dengan menghindari tuntutan berlebihan, memiliki jiwa berbagi, menghargai kemandirian, serta menghindari sifat permintaan yang berlebihan, kita dapat membangun rumah tangga yang bahagia, harmonis, dan penuh berkah.
Semua ini adalah langkah-langkah penting dalam meraih keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarga.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)