Karena mobil yang membawa sampah tersebut melewati perumahan warga desa Ikulhung, yang dimana hal ini membuat warga sangat tidak nyaman dan bahkan hal ini disinyalir bisa membawa penyakit.

Dalam bulan September 2023 ini, warga Desa Ikulhung sudah sangat banyak yang terjangkit Demam berdarah (DBD).

Bahkan satu diantaranya sudah meninggal dunia pada Jumat (15/9/2023) lalu karena DBD.

Hingga saat ini warga Desa Ikulhung semakin banyak yang di rawat di RSUTP Abdya, baik orang dewasa hingga anak-anak bahkan balita, juga ada diantaranya yang sudah dirujuk hingga ke RSUDZA Banda Aceh sebanyak 2 orang.

Hingga sampai saat ini, warga Gampong Ikulhung yang menginap di RSUTP semakin bertambah tiap harinya.

Setelah adanya korban yang meninggal dunia, pihak Pemerintah Abdya melalui dinas terkait telah melakukan penyomprotan fogging atau pengasapan.

Namun hal tersebut belum maksimal, karena fogging yang  dilakukan oleh pemerintah hanya dititik tertentu dan tidak merata.

Akan sampai kapan hal ini terus berlanjut, apa menunggu warga Desa Ikulhung yang menjadi korban dan semakin banyak memenuhi ruangan rusak sakit ???

Sebagai pemuda desa, saya meminta kepada pemangku kebijakan di Abdya untuk segera meninjau ulang penempatan TPA yang ada di tengah masyarakat ini.

Karena hal ini memberikan mudharat yang sangat luar biasa kepada masyarakat di sekelilingnya dan syafaatnya hanya sedikit untuk segelintir orang saja.

Selaku perwakilan masyarakat Ikulhung, meminta kepada pemerintah untuk segera menutup dan memindahkan TPA tersebut ketempat yang lebih layak yang jauh dari perkampungan warga.

Jika hal ini tidak ditanggapi dengan cepat dan bijak oleh pemangku kebijakan, maka merekalah secara tidak langsung sudah membunuh warga Desa Ikulhung. (*)

*) PENULIS adalah Pemuda Gampong Ikulhung, Kecamatan Jeumpa, Aceh Barat Daya.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DISINI