Bahan pangan yang harganya masih bertahan adalah minyak goreng, telur ayam ras, dan tepung terigu.
Harga minyak goreng saat ini di tingkat penjualan grosir Rp 13.200/Kg dan ecerannya Rp 15.000/Kg, telur ayam ras harganya Rp 430.000/ikat (300 butir) dan ecerannya Rp 45.000/lemping (30 butir). Sedangkan tepung terigu cap segitiga biru Rp 245.000/sak (25 Kg).
Sejalan dengan meningkatnya harga beras dan harga ketan, harga jual tepung beras dan ketan, ikut meningkat. Harga jual tepung beras minggu ini Rp 132.000/kotak (20 bungkus), sebelumnya Rp 130.000/kotak dan tepung ketan Rp 197.000/kotak (20 bungkus), sebelumnya Rp 195.000/kotak.
Cut Ni mengatakan, sejak meningkatnya harga beras, yang diikuti meningkatnya harga tepung beras kemasan, omset penjualan tepung beras dan ketan, mulai menurun.
Biasanya laku 10 – 15 kotak/hari, sekarang turun menjadi 7-10 kotak/hari.
Kadisperindag Aceh, Ir Mohd Tanwier melalui Kabid Perdagangan Dalam Negerinya, Marzuki yang dimintai tanggapannya atas kenaikan harga gula pasir, kacang kedelai dan bahan pangan lainnya mengatakan, untuk mengatasi kenaikan harga gula pasir dan kacang kedelai, serta bahan pangan lainnya, pemerintah akan melakukan impor dari luar negeri.
Harga gula pasir naik, kata Marzuki, karena produksi pabrik gula pasir di dalam negeri sedang menurun. Informasi ini, kita peroleh dari pihak Kementerian Perdagangan. Solusi untuk mengatasinya, dengan cara mengimpor.
Terkait masalah kenaikan harga beras, kata Marzuki, sudah mulai ditangan Bulog, melalui penjualan beras medium dengan kemasan 5 Kg dan harga jual Rp 57.500/kantong.
Program ini sudah mulai berjalan di 23 kabupaten/kota, tersebar di 500 ton penjualan beras.
“Pelaksanaan penjualan beras Bulog, melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) itu, diawasi oleh Tim Pangan Daerah, dari jajaran kepolisian pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan, agar beras murah SPHP Bulog itu, tidak dioplos,” ujar Marzuki.
Sementara bagi penduduk miskin, kata Marzuki, pemerintah kembali melaksanakan penyaluran bantuan beras tahap II kepada penduduk miskin. Kegiatannya juga sudah berjalan.
“Setiap penduduk miskin, yang terdaftar dalam data PKH dan BPNT, diberikan bantuan beras kualitas medium sebanyak 10 Kg/KK secara gratis,” tutur Marzuki.(*)
Baca juga: VIDEO Satu Anggota KKB Wilayah Puncak Papua Tengah yang Ditangkap, Masih Berusia 20 Tahun