Kelima, kepemimpinan yang bijaksana dan adil. Memperingati Maulid Nabi mengajarkan umat Muslim tentang kepemimpinan yang berlandaskan integritas, kebijaksanaan, dan kepedulian terhadap kebutuhan umat.

“Keenam, kesederhanaan dan kepedulian terhadap fakir miskin. Maulid nabi mengingatkan umat Muslim untuk hidup dengan sederhana, berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, dan membantu masyarakat yang kurang beruntung seperti anak yatim,” imbuhnya.

Tgk Amiruddin mengatakan, orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dari sisi harta, hendaknya senantiasa dianjurkan untuk peduli terhadap kelanjutan akses pendidikan bagi anak yatim, karena pendidikan akan merubah tatanan kehidupan masyarakat ke depan yang lebih baik.

Ketujuh, keterbukaan dan komunikasi yang baik. Di dalam Maulid Nabi mengajarkan pentingnya berkomunikasi dengan baik dan jika perlu membuka pintu dialog dan pemahaman antarindividu dan kelompok yang berbeda. Karena salah satu sifat Beliau adalah ruhamaau bainahum yaitu berkasih sayang sesama muslim.

“Penting bagi umat Muslim untuk menghayati dan menerapkan nilai-nilai pendidikan ini dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari ibadah, dan penghormatan terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW serta menyampaikannya dalam setiap dakwah maulid,” pungkasnya. (ar)