kali ini pengajian dengan langsung melayani pernyataan para jamaah yang bertanya seputaran tentang hukum seputar Tasauf, Tauhid dan Fiqah
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pimpinan Dayah Ma'hadul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) Samalanga, Bireuen, Syeikh H Hasanoel Basry HG atau lebih kerap disapa Abu Mudi mengisi pengajian bulanan Tastafi di SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Senin (2/10/2023) malam.
Pengajian bulanan tersebut merupakan ke-14 kali yang telah berlangsung dalam satu tahun terakhir yang diselenggarakan oleh manajemen Galon Kupi SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.
Sebagaimana lazimnya pada pengajian bulanan Tastafi kali ini turut dihadiri oleh dua ribuan warga Pidie baik dari kalangan santri dari berbagai dayah di kabupaten penghasil emping melinjo maupun dari kalangan masyarakat umum serta para pelintas ruas jalan.
'Dalam pengajian Tastafi yang disampaikan oleh guru besar atau sosok ulama Aceh, Abu Mudi kali ini sedikit berbeda dari pengajian sebelumnya dengan memberikan materi lebih dahulu.
Namun kali ini pengajian dengan langsung melayani pernyataan para jamaah yang bertanya seputaran tentang hukum seputar Tasauf, Tauhid dan Fiqah (Tastafi) baik bertanya secara langsung maupun chat pada WhatsApp panitia,"sebut pemilik SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, H Marzuki kepada Serambinews.com, Senin (2/10/2023).
Dijelaskan Marzuki untuk pengajian Tastafi untuk ke 15 kali yang akan dihelat pada Senin (20/11/2023) mendatang, akan diisi oleh Tgk H Abdul Manan atau Abu Manan selaku ketua MPU Kabupaten Aceh Utara.
Sepanjang durasi 1 jam 30 menit, Abu Mudi mengisi pengajian dengan 'Meladeni' 18 pertanyaan yaitu dimulai dengan jawaban dari pertanyaan dengan hukum kaum hawa memakai cadar dalam pandangan hukum Islam, Abu Mudi menjawab pada dasarnya aurat bagi setiap kaum perempuan adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan dua telapak tangan.
Maka jika keluar dari kediaman maka sebaiknya memakai cadar dalam menjaga kemaslahatan dari pandangan yang mengandung syahwat dari lawan jenis.
Selanjutnya Tasauf musyahadah merupakan tingkat tinggi yang mampu dikuasai oleh hamba tertentu. Seperti yang telah di capai oleh Abu Ibrahim Woyla, Abuya Muda Waly Al-Khalidi serta Abu Hasan Krueng Kalee.
Sementara selevel kita ini hanya baru sebatas mencoba untuk mendekatiNya (Allah SWT) apakah lewat suluk yang dilakukan.
'Artinya sepanjang menyakini adanya Allah SWT maka cukuplah memadainya atas kenyakinan atas adanya Sang Pencipta.
Selain itu persoalan hukum hutang piutang dengan orang China yang telah tiada dan tidak diketahui jejak sama sekali.
Maka hukumnya wajib membayarnya dengan niat melusnasinya pada jalan kebajikan atau kepentingan umum.