Namun di menit 92, hanya 3 menit jelang bubar, Ricardo Pires mencetak gol lewat sundulan, sekaligus mengakhiri kegamangan penonton.
Stadion pun bergumuruh dengan teriakan dan sorakan penonton.
Sebagian mengekspresikan gol itu dengan melemparkan botol minuman ke lapangan, termasuk ke bangku cadangan Sada Sumut.
Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong sangat menyayangkan ada penonton yang melakukan pelemparan botol.
Karena kejadian itu akan merugikan klub, terutama dari segi finansial.
“Sangat disayangkan, dan kita harap kita belajar dari kesalahan ini agar tidak terulang lagi,” ucapnya.
“Kita tidak usah saling tuduh dan mencari siapa yang salah. Kita mengimbau agar berpikir lebih dulu dan panjang sebelum melakukan Tindakan,” pinta dia.
“Jangan sampai ini merugikan tim dan menjadi kendala bagi tim yang ingin berprestasi musim ini,” ujarnya.
Menurutnya, denda-denda yang dihasilkan dari aksi tidak terpuji itu hanya akan menggeroti keuangan klub.
Padahal jika tidak ada denda, anggaran itu bisa digunakan untuk keperluan lain bagi tim.(*)