Dugaan lain jika ketiga korban terseret tanah longsor dan jatuh ke jurang hingga masuk dalam Sungai Lae Kombih yang melintas di sana.
Karenanya, selain mencari di lokasi timbunan tanah longsor, tim juga melakukan pencarian di aliran Sungai Lae Kombih, kawasan Sikelang, Kecamatan Penanggalan,Kota Subulussalam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ramadan yang stanby di lokasi longsor mengimbau para pengguna jalan untuk selalu waspada.
Apalagi, hingga kini cuaca di Kota Subulussalam masih kerap dilanda hujan. Saat ini cuaca masih mendung dan dikhawatirkan kembali diguyur hujan.
Biasanya, setiap hujan kawasan Desa Jontor hingga Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam rawan terjadi longsor.
Baca juga: Baru 4 Bulan Menikah, Istri Mendadak Hilang Usai Pamit ke Pasar, Suami Kebingungan Mencari:Motor Ada
“Jadi pengendara yang melintas di Kota Subulussalam waspada, hindari melintas saat hujan deras karena rawan longsor,“ imbau Ramadan.
Sedangkan untuk proses pencarian korban, Ramadan menyatakan akan memaksimalkan. Dia berharap agar ketiga korban segera ditemukan.
Tim pencarian kata Ramadan, terus bekerja dengan sejumlah cara untuk menemukan ketiga korban tertimpa tanah longsor.
Informasi dari BPJN PPK 2.6 lokasi longsor berada di kawasan KM 12.+600 (/+) namun ini masih perkiraan.
Pengakuan korban selamat
Raja Kalkautsar, seorang korban tanah longsor yang selamat saat diwawancarai Serambinews.com di RSUD Subulussalam mengatakan dia bersama rekannya bernama Edy Sukmawan (27) warga Desa Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe turut menjadi korban.
Baca juga: Sempat Dinyatakan Hilang, 2 Nelayan Aceh Singkil Ditemukan Selamat oleh Tim Gabungan di Pulo Sarok
Keduanya merupakan wartawan media Mataaceh.com dan saat kejadian mereka sedang dalam perjalanan menuju Kutacane, Aceh Tenggara.
Raja Kalkautsar berhasil selama dalam peristiwa tersebut. Sementara rekannya Edy Sukmawan hingga kini masih hilang bersama dua korban lainnya.
Menurut Raja Kalkausatsar, mereka telah berangkat sejak tiga hari lalu dari Lhokseumawe dengan menggunakan mobil Nisan Grand Livina nopol BL 1270 JK warna putih.
Dalam perjalanan di wilayah Subulussalam hujan deras sehingga keduanya sempat istirahat di salah satu warung kopi.