Dikira Intel, Lima Tenaga Kesehatan Dianiaya KKB Saat Cek Kelaparan di Yahukimo

Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angganita Mandowen (baju biru) yang merupakan korban penganiayaan KKB di Distrik Amuma, sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu (1/11/2023).

Dikira Intel, Lima Tenaga Kesehatan Dianiaya KKB Saat Cek Kelaparan di Yahukimo

SERAMBINEWS.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), menyerang lima tenaga kesehatan (Nakes) di Distrik Amuma Kabupaten Yahukimo, Papua Pengunungan.

Para korban, yakni Ferdinandus Suweni, Adrianus Erdwarder Harapan, Sandi Ransa, Danur Widuran, dan Angganita Mandowen.

Korban Angganita Mandowen menjelaskan bahwa serangan terjadi karena para KKB mengira mereka sebagai intel yang menyamar di daerah tersebut.

Insiden terjadi saat empat rekannya pergi memeriksa informasi penerbangan ke lokasi yang memiliki akses ke SSB (Stasiun Satelit Bergerak) karena daerah tersebut tidak memiliki jaringan telekomunikasi yang memadai.

Baca juga: Pemilik Kios di Puncak Tewas Ditembak KKB, Pelaku Sempat Ketuk Pintu Pura-pura Beli Rokok

"Mereka berempat pergi ke tempat SSB untuk menanyakan informasi kedatangan pesawat, sementara saya tetap di puskesmas. Namun, situasinya tidak seperti biasa," ungkapnya dikutip Kompas.com pada Rabu (1/11/2023).

Sekitar 30 orang yang tak dikenal mendatangi mereka dan mengarahkan teriakan ke arah rekan-rekan yang sedang dalam perjalanan menuju rumah seorang perawat.

Khawatir dengan ancaman yang muncul, para anggota meminta agar semua rekannya masuk ke dalam sebuah kamar untuk berkumpul.

Namun, Adrianus Erdwarder Harapan, salah satu korban, mencoba melarikan diri dengan melompat dari jendela.

Upaya itu tidak berhasil karena para anggota KKB telah menunggu di luar dan menyerangnya dengan senjata tajam, mengakibatkan luka serius pada tangannya.

Setelah tertangkap, para pelaku memaksa seluruh korban berkumpul di lapangan terbang Amuma.

Kemudian, setelah memeriksa kartu identitas para korban, barulah pelaku percaya bahwa mereka merupakan tenaga kesehatan.

Para pelaku tidak puas dengan penjelasan korban dan mulai melakukan penganiayaan terhadap para nakes.

Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Korban Capai 95 Orang, 13 Tewas, 6 Jenazah Kembali Ditemukan di Yahukimo

Setelah memeriksa kartu identitas, akhirnya para pelaku percaya bahwa korban adalah tenaga kesehatan.

Para pelaku mengaku sebagai bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo saat mereka melakukan penganiayaan.

Halaman
12

Berita Terkini