Mereka melakukan penyisiran kembali aliran Sungai Lae Kombih, Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Memasuki hari keenam pascabencana tanah longsor di jalan Nasional lintas Aceh-Sumatera Utara, Kota Subulussalam, tiga korban hilang dalam musibah itu belum juga ditemukan.
Komandan Tim Basarnas Pos Meulaboh, Suhelmi kepada Serambinews.com Kamis (2/11/2023) mengatakan selama lima hari pencarian belum ada tanda-tanda keberadaan ketiga korban.
Tim Search And Rescue (SAR) terpadu memulai pencarian pada hari keenam ini mulai pukul 07.30 WIB pagi tadi.
Mereka melakukan penyisiran kembali aliran Sungai Lae Kombih, Kota Subulussalam.
Bahkan di hari kelima dan keenam ini Tim SAR memperluas pencarian hingga dari Posko di Sikelang, Kecamatan Penanggalan hingga Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri dan Kecamatan Rundeng.
Namun, kata Suhelmi misi pencarian belum membuahkan hasil alias keberadaan ketiga korban sejauh masih nihil.
Baca juga: VIRAL Bocah Berusia 10 Tahun Menikah, Netizen Sebut Hal Itu Sudah Biasa di Madura
"Pencarian hari kelima masih belum membawa hasil. Pencarian kita hari ini masih menyisir aliran sungai dari Pos 3 Desa Silak sampai ke Desa Kampung Badar, Kecamatan Rundeng," kata Suhelmi.
Dikatakan, tim menyisir sungai untuk memastikan daerah-daerah yang dicurigai korban tersangkut.
Namun hingga siang ini, Tim SAR belum mendapatkan keberadaan korban alias masih nihil.
Dua selamat
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, longsor yang terjadi Jumat (27/10/2023) malam menimpa lima orang yang sedang berada di lokasi bencana.
Dua dari lima korban tertimpa tanah longsor berhasil selamat sedangkan tiga lainnya hingga kini masih hilang.
Baca juga: Direktur HAM PBB Mundur, Buntut Gagalnya Cegah Genosida Israel di Palestina
Kedua korban selamat adalah Raja Kalkautsar (25) warga asal Kota Lhokseumawe, Aceh dan Dian warga Sidikalanh, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.