Israel Berusaha Usir Warga Gaza, Janji Dihapuskan Utang ke Mesir Jika Terima Pengungsi

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel malam sebelumnya di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Jalur Gaza, pada 1 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.

SERAMBINEWS.COM - Israle terus berusaha mengusir 2,3 juta warga Gaza dari tanahnya.

Israel terus berusaha mengusir penduduk di Gaza dan memindahkannya ke negara Mesir.

Bahkan Israel sudah menawari janji ke Mesir bahwa hutang mereka akan dihapuskan jika mau menerima warga Gaza.

Ini juga karena Mesir rentan terhadap tekanan Israel, negara itu mengalami rekor inflasi dan kekurangan mata uang asing dalam beberapa tahun terakhir.

Israel dilaporkan mulai menjalankan kembali rencana lama mereka untuk memindahkan paksa 2,3 juta penduduk Gaza ke Sinai, Mesir.

Memanfaatkan momen serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam, Israel membombardir Gaza dengan alasan memberangus kelompok milisi pembebasan Palestina tersebut.

Barisan kendaraan lapis baja militer Israel. Seperti yang diprediksi, pertempuran darat di Jalur Gaza tak akan berjalan mudah bagi tentara Israel. (Jerusalem Post)

Belakangan, ide relokasi paksa warga Palestina dari tanah mereka di Gaza kembali digencarkan dengan sejumlah upaya Israel mencari dukungan untuk melakukan hal tersebut.

Terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menekan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk menerima pengungsi dari Jalur Gaza.

Tekanan itu beriring tawaran agar Bank Dunia menghapus utang luar negeri Mesir yang besar sebagai imbalannya.

Kabar itu dilansir laporan surat kabar Israel, Yediot Ahronoth pada Selasa (31/11/2023).

"Baru-baru ini, Israel juga meminta para pemimpin internasional untuk mencoba meyakinkan Presiden Mesir Sisi agar menerima pengungsi di Sinai, Mesir," tulis laporan tersebut.

 

Sisi menolak gagasan tersebut, dengan mengatakan kalau Sinai berpotensi menjadi daerah basis kelompok perlawanan Palestina untuk menyerang Israel, sehingga menciptakan masalah keamanan di Kairo.

Pengulangan Tragedi Nakba 1948

Mesir rentan terhadap tekanan Israel karena mengalami rekor inflasi dan kekurangan mata uang asing dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman
123

Berita Terkini