Selain mendirikan kerajaan Trumon, Teuku Djakfar juga pendiri Kerajaan Singkil.
Kerajaan Trumon ini juga dikenal kaya raya, harta warisannya yang sampai kini masih disimpan keluarga kerajaan antara lain uang, guci dan keramik.
T Raja Aceh sebagai pewaris kerajaan Trumon saat diwawancarai Serambi pada tahun 2017 lalu mengakui, kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Aceh Selatan Raya (Abdya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Singkil) punya kaitannya dengan Pidie.
Tak sampai disitu, setelah kerajaan - kerajaan itu hancur dan runtuh, migran dari Pidie utamanya dari Gampong Aree kembali berdatangan ke Aceh Selatan dan Abdya.
Baca juga: Memek Simeulue Jadi Primadona di PKA-8, Nama Unik Bikin Pengunjung Penasaran Ini Cicipi Rasanya
Menurut cerita orang tua, migran besar - besaran dari Pidie kembali terjadi saat Perang Cumbok (dikenal juga sebagai Peristiwa Cumbok atau Revolusi Sosial).
Dimana mereka yang tadinya bergelar bangsawan (Teuku) bertransformasi menjadi rakyat biasa.
Selain bercocok tanam dengan membuat pemukiman baru di Abdya dan Aceh Selatan.
Kalangan bangsawan yang konon menurut cerita rakyat "dikejar" di kampung asalnya akibat Perang Cumbok, juga berniaga. Kebanyakan dari mereka sukses menjadi tuan takur (tuan tanah) dan pedangan.
Setelah terjadinya migran besar - besaran saat perang cumbok, hingga kini warga asal Pidie masih juga banyak merantau ke Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya dan sudah dianggap sebagai penduduk asli setempat.
Bahkan sebagian dari mereka hampir memboyong seluruh keluarga besarnya menetap di Abdya dan Aceh Selatan.
Nah, bagi Anda yang masih penasaran dan ingin tahu lebih detail peran saudagar Pidie di Aceh Selatan, kini saatnya Anda berkunjung ke Anjungan Aceh Selatan di Komplek Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh. (Taufik Zass)