Berita Viral

Garuk-garuk Alat Vital di Kereta Api, Penumpang Wanita Ini Risih, Panggil Kondektur: Manusia Bebal

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar yang memperlihatkan seorang penumpang kereta api menggaruk-garuk alat vitalnya dalam perjalanan dari Bandung ke Yogyakarta.

Aku sempat bener-bener-bener kaku, ga bisa ngapa-ngapain. Berasa banget jari dia naik turun di paha. Saat itu pengen teriak, tapi entah kenapa gabisa.

Deg-deganannya minta ampun. Akhirnya berusaha untuk gerak. Setelah ini ku tegur, eh masih aja dilakuin," tulis korban dalam cuitannya.

Korban diketahui saat kejadian langsung melapor kepada kondektur via pesan WhatsApp.

Korban juga meminta kondektur mencarikan kursi kosong untuk bisa pindah tempat duduk.

"Apakah ada kursi kosong, karna tidak nyaman. Pada saat itu kereta posisi penuh dan akan dicarikan setelah sampai di st.Cirebon.

Lalu kejadianlah video pertama, lalu kutegur lagi, "mas, maaf tangannya" Responnya dia menarik tangan dan cuma "oh iya" saat itu aku udah panas dingin

Setelah dpt videonya dan ada kursi kosong, aku buru buru pindah. Nah salahku mungkin disini karna aku ngga langsung kirim buktinya. Aku kirim bukti setelah aku pindah," tulis korban dalam cuitannya.

Setelah pindah tempat duduk, korban tidak mengetahui kondisi akhir dari pelaku pelecehan.

Ia menyebut ada Polsuska mendatangi gerbong belakang saat tiba di Stasiun Gambir.

Terakhir korban berharap pelaku meminta maaf kepadanya.

"Keinginanku ga gimana gimana, aku cuma ingin si mas mas 9B ini minta maaf dan janji gaakan mengulanginya lagi. Ya walaupun ga menjamin dia bener-bener bisa berenti," tulis korban.

Respons PT KAI

EVP Corporate Secretary PT KAI, Asdo Artriviyanto mengaku sudah menghubungi korban atas kejadian ini.

Pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami dan siap untuk memberikan dukungan dalam langkah hukum yang akan diambil.

Namun, lanjut Asdo, korban tidak bermaksud untuk membawa masalah ini ke ranah hukum dan hanya meminta pelaku untuk menyampaikan permohonan maaf serta tidak akan mengulangi perbuatannya kembali.

KAI akan terus melakukan sosialisasi melalui berbagai media serta pengumuman di stasiun dan selama dalam perjalanan guna mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari

KAI juga berkomitmen meningkatkan pengawasan dan pengamanan agar tidak memberikan kesempatan bagi pelaku untuk melakukan niatnya.

"Semoga berbagai langkah yang KAI lakukan dapat terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelanggan selama menggunakan layanan KAI," ucap Asdo, dikutip dari laman resmi kai.id.

KAI Blacklist Pelaku Pelecehan

Asdo menambahkan, pihaknya akan mengambil langkah tegas kepada para pelaku pelecehan selama dalam perjalanan kereta api.

Pihaknya akan mem-blacklist para pelaku, termasuk kasusnya sempat viral.

"KAI sama sekali tidak mentolerir kejadian tersebut dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa terulang kembali pada berbagai layanan KAI lainnya," terang Asdo.

Asdo mengatakan, KAI akan melakukan blacklist terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang bersangkutan sehingga tidak dapat menggunakan layanan KAI di kemudian hari.

KAI menolak untuk memberikan pelayanan terhadap pelaku yang sudah melanggar etika dan berbuat asusila yang sekaligus merendahkan martabat pelanggan lainnya terutama terhadap kaum hawa. (Serambinews.com)

Berita Terkini