Meski begitu, Inge juga menyarankan supaya pola makan dibarengi dengan berolahraga dan melakukan pemeriksaan kesehatan setelah 3 bulan menjalani gaya hidup sehat.
"Kalau perbaikannya sedikit atau tidak ada sama sekali setelah menjalani gaya hidup sehat kemungkinan orang yang bersangkutan membutuhkan obat," tuturnya.
Inge menjelaskan, pola makan yang sehat bisa dimulai dengan mematuhi Isi Piringku Sekali Makan dan Tumpeng Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan.
Panduan tersebut menyarankan asupan 1 porsi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah.
Baca juga: Miliki Stok Daging Melimpah Saat Idul Adha, Begini Cara Menyimpannya Agar Awet hingga Berbulan-bulan
Makanan pokok bisa diisi dengan tiga centong nasi (150 gram), atau tiga kentang berukuran sedang (300 gram), atau 1 1/2 gelar mie kering (75 gram).
Sedangkan untuk lauk pauk terdiri dari lauk hewani yang bisa dipenuhi oleh dua potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram) atau sebutir telur ayam berukuran besar (55 gram).
Kemudian lauk nabati berasal dari tahu (100 gram) atau 2 potong tempe berukuran sedang (50 gram).
Supaya makin komplit, barengi juga dengan konsumsi 150 gram sayur atau setara satu mangkok sedang dan buah-buahan seperti pepaya, jeruk, atau pisang ambon.
2. Batasi asupan kolesterol C
ra lain yang dapat dilakukan adalah membatasi asupan kolesterol kurang dari 200 miligram per hari.
Takaran ini setara dengan 1 butir kuning telur.
Selain itu, batasi juga konsumsi lemak sebesar 30 persen dari total kebutuhan kalori.
Bagi orang yang tidak menderita penyakit jantung, stroke, maupun hiperkolesterolmia, asupan lemak yang disarankan kurang dari 300 gram.
3. Jangan lupa tidur
Inge juga mengatakan, pola hidup sehat lainnya supaya kolesterol turun adalah tidak melwatkan waktu tidur.