Jorok, Pemilik Kontrakan Syok Sampah di Kamar Menggunung Hampir ke Langit-langit, Ini Kata Penyewa

Penulis: Sara Masroni
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jorok, pemilik kontrakan syok ada kamar yang sampahnya menggunung hampir sampai ke langit-langit, alasan si penyewa kamar betul-betul di luar akal sehat.

SERAMBINEWS.COM - Jorok, pemilik kontrakan syok ada kamar yang sampahnya menggunung hampir sampai ke langit-langit.

Namun yang lebih membuat kaget, alasan si penyewa kamar betul-betul di luar akal sehat.

Peristiwa ini terjadi di Thailand sebagaimana dilansir Tribun Style dari Sanook pada Selasa (28/11/2023).

Awalnya salah seorang pengguna Facebook mengunggah beberapa foto di grup "Pekerjaan Rumah Tangga yang Saya Suka".

Dalam foto tersebut, pemilik kos hampir putus asa membersihkan sampah sampai harus meminta banyak bantuan dari orang-orang.

 

 

Mirisnya lagi, si penyewa hanya membayar kamarnya namun tidak tinggal di sana.

Pemilik kontrakan menyebutkan, tidak hanya menimbulkan bau tapi sampah-sampah ini bisa menjadi sarang ular dan tikus.

"Bukan hanya baunya yang menimbulkan masalah bagi penghuni lain, tapi banyak ular, tikus hingga kecoa di sana," kata pemilik kontrakan.

Baca juga: Berawal dari Hobi Belanja Online, Maudy Ayunda Rambah Bisnis Skincare

Baca juga: Pandawara: Pencemaran Lingkungan Lebih Membuat Malu Pandawara dan Seluruh Masyarakat Indonesia

Dalam unggahan tersebut, pemilik kontrakan juga menunjukkan kantong sampah yang dikumpulkan dari kamar jorok itu.

Ketika dihubungi, si penyewa malah memberikan alasan sampah-sampah itu tidak dibuang karena berharga baginya.

"Dia sudah menghubungi saya. Penyewa ruangan ini bilang bahwa sampah-sampah itu sangat berharga baginya," ungkap pemilik kontrak.

Unggahan tersebut kemudian mendapat berbagai komentar warganet di jejaring sosial.

"Saya pernah melihat hal semacam ini sebelumnya, tetapi ini yang paling parah," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.

"Saya pikir itu sarang binatang, semua sampah," komen warganet lainnya.

"Dia bilang kalau itu barang berharga miliknya. Oh, orang macam apa ini?" timpal warganet lain.

Baca juga: Dianggap Sebagai Kutukan, Israel Dihantui Kutukan akan Hancur pada Dekade Ke-8, Ini Tandanya

Berita Lainnya: Pencemaran Lingkungan Bikin Malu Pandawara dan Masyarakat Indonesia

Kabar lainnya dari dalam negeri, komunitas peduli lingkungan Pandawara Group menyebut pencemaran lingkungan lebih membuat malu Pandawara dan seluruh masyarakat Indonesia.

Dalam klarifikasi terbarunya, Pandawara Group meminta agar aksi ini bukan dijadikan sebagai ajang untuk saling memprovokasi dan menyalahkan.

“Ini bukan panggung untuk saling memprovokasi, saling menyalahkan bukan solusi, daripada banyak menilai mending kita banyak aksi,” ucap dalam video Instagram @pandawaragroup dikutip Rabu (4/10/2023).

“Terjadi pencemaran lingkungan lebih membuat malu Pandawara dan seluruh masyarakat Indonesia di mana pun lokasi dan daerahnya berada,” tambahnya.

Dijelaskannya, Pandawara telah datang dan meminta izin terkait aksi bersih-bersih tersebut ke aparatur desa dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Jumat (29/9/2023) lalu.

“Niat maksud dan tujuan kita adalah untuk membersihkan atau mengurangi sampah yang ada di pantai tersebut,” ucap tim Pandawara.

“Dan ini adalah pantai temuan keempat kita dengan kondisi yang benar-benar darurat dan harus segera ditangani lebih lanjut,” tambahnya.

Baca juga: Jelang Menikah dengan Tiko, BCL Hapus Nama Sinclair di Username Instagram

Baca juga: Sudah Enam Peserta Kafilah Aceh Utara Lolos ke Final MTQ Aceh di Simeulue 

Untuk itu, sesuai jadwal awal pihak Pandawara tetap melaksanakan aksi bersih-bersih di pantai Loji padi 6-7 Oktober nanti.

“Maka dari itu sesuai dengan yang telah kita jadwalkan, kita akan tetap melaksanakan kegiatan clean up pada tanggal 6-7 Oktober,” ucap tim Pandawara.

“Sampai ketemu di sana wargi Sukabumi dan Jawa Barat yang kami cintai,” pungkasnya.

Pemkab Sukabumi Curi Start dari Pandawara Bersihkan Pantai Loji

Sementara hari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi beserta stakeholder curi start dari Pandawara Grup bersihkan pantai Loji yang kotor dan sempat viral.

Sebelumnya komunitas peduli lingkungan, Pandawara Grup berencana akan melakukan aksi membersihkan pantai Loji pada 6-7 Oktober 2023 mendatang.

Setelah viral dan sempat ditolak Kades Sangrawayang, Simpenan, Sukabumi Jawa Barat, Muhtar. Pemkab Sukabumi segera menggelar rapat koordinasi (rakor).

Hasilnya, pemkab setempat bakal menggelar aksi bersih-bersih lebih cepat yakni pada pada 4-7 Oktober 2023 atau dimulai hari ini.

Hal itu disampaikannya usai Rapat Koordinasi (Rakor) di Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi, Senin (2/10/2023) lalu.

"Insya allah kita akan laksanakan pelaksanaan dari tanggal 4 sampai tanggal 7," kata Ade dikutip dari Tribun Jabar, Senin

"Mudah-mudahan kan ini ramai di medsos bukan di media, tapi di medsos yang viral, tetapi emang ini kewajiban kita," tambahnya.

Kegiatan ini juga, lanjutnya, sekaligus bersamaan dengan bakti TNI pada 5 September 2023 nanti.

"Jadi semua perangkat daerah, tadi unsurnya dari TNI, Polri, Pemda semua elemen kita bersihkan pantai yang itu," kata Ade.

Rencananya, ratusan personel TNI Polri dan massa dari berbagai elemen masyarakat akan dikerahkan untuk melakukan bersih-bersih di pantai tersebut.

"Ini yang kedua kali, yang kemarin pernah viral juga kita selesaikan dan hari ini kita selesaikan yang kedua, mudah-mudahan lancar," pungkas Ade.

Pandawara Banjir Dukungan

Komunitas bersih-bersih sampah dan peduli lingkungan, Pandawara Grup banjir dukungan usai mendapat penolakan dari Kades Sangrawayang dan Ketua Karang Taruna Simpenan.

Dalam unggahan terbarunya, Pandawara Grup mengucapkan terima kasih atas dukungan publik terhadap mereka dalam menjaga lingkungan.

"Hanya ingin bumi dan lingkungan yang lebih baik tanpa terjadi kerusakan lingkungan," tulisnya di Instagram @pandawaragroup, dikutip Senin.

"Terima kasih atas dukungannya selama ini," tambahnya.

Unggahan tersebut kemudian dibanjiri komentar dari warganet yang mendukung gerakan komunitas itu.

"Gas terus, semangat. Lo semua keren," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.

"Baru tahu Pemdes (Pemerintah Desa) gak mau dibersihin, agak lain nih," komen warganet lainnya.

"Jangan putus harapan! Terus berjuang! Kalau ada yang nuntut, udah pasti banyak yang lain! Gas terus," tambah warganet lain.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini