Dianggap Sebagai Kutukan, Israel Dihantui Kutukan akan Hancur pada Dekade Ke-8, Ini Tandanya

Kutukan dekade kedelapan, catatan sejarah kehancuran yang menghantui zionis Israel

Editor: Amirullah
Ahikam SERI / AFP
--FOTO DIAMBIL SELAMA TUR TERKONTROL DAN SELANJUTNYA DIEDIT DI BAWAH PENGAWASAN MILITER ISRAEL-- Pasukan Israel berpatroli di sepanjang jalan selama operasi militer di Jalur Gaza utara di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 22 November , 2023. 

SERAMBINEWS.COm - Isarel sudah 75 tahun beridiri .

Mereka sudah menciptakan peradaban dengan teknologi yang maju.

Namun, di balik itu, Israel dihantui dengan kutukan dekade kedelapan.

Kutukan dekade kedelapan, adalah catatan sejarah kehancuran yang menghantui zionis Israel yang usia negaranya hampir sampai pada dekade Ke-8.

Israel berdiri pada 1948 dihantui kehancuran pada dekade Ke-8 atau usia 80 tahun. Di bawah Mandat Inggris (1920–1948), seluruh wilayah yang mereka duduki adalah wilayah Palestina.

Kini sudah 75 tahun Israel menyatakan berdiri. Mereka sadar ada ketakutan kehancuran pada dekade Ke-8, seperti yang ditulis oleh Menachem Rahat, seorang wartawan politik dari media Israel Ma’ariv.

Seperti berulang, catatan sejarah, secara kebetulan Bangsa-bangsa pendahulu Israel di masa lalu, seringkali mengalami nasib-nasib buruk hancur pada saat memasuki dekade Ke-8.

Dan tercatat, mereka telah mengalami kehancuran pada dekade Ke-8 sebanyak dua kali.

Ancaman disintegrasi bangsa, yang menghancurkan dua negara berdaulat Yahudi sebelum yahudi saat ini, tetap menjadi bahaya yang selalu ada dalam pengulangan kehancuran pada dekade Ke-8 yang ketiga.

Dalam artikelnya, Menachem Rahat menyebut Israel tidak perlu khawatir dengan adanya kelompok pejuang dari Palestina.

Pada akhirnya, Menachem Rahat menyatakan, pejuang Palestina bukanlah ancaman sebenarnya terhadap kedaulatan negara Yahudi di Eretz Yisrael.

Yang jauh lebih mengancam dan membahayakan masa depan Israel adalah perpecahan dan polarisasi dalam masyarakat Israel sendiri.

Kebencian persaudaraan yang sama yang melanda dunia pada zaman Kayin dan Hevel, terulang kembali dalam kehidupan Yitzchak dan Yishmael dan Ya'akov dan Esav, dan meledak lagi dengan kebencian saudara-saudara terhadap Yosef – inilah kebencian yang membara di antara mereka sendiri dalam sejarah dan mengancam akan mengalahkan usaha Zionis.

Di atas gerbang masuk ke salah satu paviliun di kamp kematian Auschwitz, Menachem Rahat membaca kutipan dari filsuf Amerika Santayana (1863–1952): “Mereka yang tidak belajar dari sejarah dikutuk untuk mengulanginya.”

Dan mereka sendiri mengingat ramalan kelam mantan Presiden Tunisia Habib Bourguiba: “Orang-orang Arab tidak perlu melawan Israel; orang-orang Yahudi dalam perselisihan internal mereka sendirilah yang akan menghancurkan diri mereka sendiri.”

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved