Sudah 350 Sandera Dibebaskan Selama Gencatan Senjata Hamas-Israel: Saya Merindukan Keluarga
SERAMBINEWS.COM – Sedikitnya 350 sandera telah dibebaskan antara kedua belah pihak, Hamas dan Israel, sejak gencatan senjata diberlakukan, Kamis (30/11/2023) malam waktu setempat.
Terbaru, Hamas membebaskan 6 sandera di Jalur Gaza ke Israel pada Kamis malam, sehingga total yang dibebaskan pada Kamis menjadi delapan.
Hal itu diungkapkan Kantor Perdana Menteri Israel, beberapa jam sebelum perpanjangan gencatan senjata berakhir.
Selain itu, 30 tahanan Palestina dibebaskan pada Kamis malam oleh pihak Israel.
Baca juga: Hamas dan Israel Sepakat Perpanjang Lagi Gencatan Senjata, Pembebasan Tawanan Masih Berjalan
Warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel termasuk 23 anak di bawah umur dan tujuh wanita, sedangkan delapan warga negara Israel yang dibebaskan termasuk dua anak di bawah umur dan enam wanita.
“Mereka merupakan warga negara ganda Meksiko, Rusia dan Uruguay”, ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, dikutip dari Al Arabiya.
Sejak perjanjian genjatan senjata mulai berlaku pada 24 November, 110 sandera telah dibebaskan termasuk 80 warga Israel.
Mayoritas dari 30 sandera non-Israel yang dibebaskan berasal dari Thailand dan dibebaskan berdasarkan perjanjian terpisah.
Israel telah membebaskan 240 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
Sepuluh Sandera Per Hari
Perpanjangan gencatan senjata terakhir dijadwalkan berakhir pada Kamis 23:59 WIB tadi malam.
Namun tentara Israel mengatakan jeda operasional akan terus berlanjut sementara mediator internasional merundingkan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Qatar, yang memimpin perundingan gencatan senjata yang didukung oleh Mesir dan Amerika Serikat, membenarkan bahwa jeda tersebut telah diperpanjang selama satu hari dengan kondisi yang sama seperti sebelumnya.
Pertempuran dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menerobos perbatasan militer Gaza ke Israel, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 240 orang, menurut pihak berwenang Israel.
Baca juga: Ahed Tamimi Ungkap Perempuan Palestina di Penjara Israel Tanpa Baju, Dipukuli dan Tak Diberi Minum