SERAMBINEWS.COM - Tujuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bukan hanya untuk menghancurkan Hamas tetapi juga untuk mengosongkan Jalur Gaza dari penduduk Palestina, kata para analis Arab.
“Benjamin Netanyahu dan kabinetnya mencari kemenangan dengan cara apa pun setelah kekalahan berturut-turut mereka,” Rekha Ahmed Hassan, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Mesir, mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed.
Rezim Zionis “tidak mencapai apa pun kecuali membunuh sekitar 16.000 warga sipil Palestina, termasuk 6.000 anak-anak,” tambahnya.
Baca juga: Hamas: Militer Israel Mundur dari Gaza Utara, Kini Mulai Serang Gaza Selatan
Sementara itu, Hassan Nafea, seorang profesor ilmu politik di Universitas Kairo, mengatakan tujuan Netanyahu “bukan hanya untuk menghancurkan Hamas, tapi dia bersikeras untuk mengosongkan Gaza dari warga Palestina, dan Palestina tidak punya pilihan selain melawan.”
Analis Palestina Jamal Zahalaqa juga mengatakan kepada Al Arabi Al-Jadeed, “Kabinet pendudukan tidak berani memindahkan warga Palestina ke Mesir yang bertentangan dengan keinginan Kairo, karena ini seperti deklarasi perang.”
Pernyataan itu muncul ketika Israel melanjutkan pemboman terhadap Gaza setelah perjanjian gencatan senjata sementara, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, berakhir.
Serangan rezim Tel Aviv terhadap wilayah kantong yang terkepung telah menewaskan lebih dari 15.200 orang, termasuk sedikitnya 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan.(*)