‘Tak Ingin Terjadi Hal di Luar Kendali’ Pemko Sabang Desak Pengungsi Rohingya Keluar dari Pulau Weh
SERAMBINEWS.COM, SABANG – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sabang mendesak Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) untuk segera ‘mengeluarkan’ seratusan pengungsi Rohingya dari wilayah Sabang.
Alasanya, Pemerintah Kota Sabang dan masyarakat tak ingin terjadi hal-hal di luar kendali terkait dengan mendaratnya pengungsi Rohingya di Pulau Weh.
Diketahui, sebanyak 139 pengungsi Rohingya terdampar di pantai Tapak Gajah, Desa Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang pada Sabtu (2/12/2023) sekira pukul 2:30 WIB dini hari.
Ini merupakan gelombang kedua pengungsi Rohingya mendarat di Sabang setelah sebelumnya terjadi pada Selasa (21/11/2023) di Pantai Ujong Kareung.
“Setelah melewati waktu selama kurang lebih 5 jam melakukan rapat yang sangat alot, Forkopimda Sabang berkesimpulan meminta kepada UNHCR untuk segera pindahkan pengungsi Rohingya ke luar kota Sabang," ujar Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq kepada Serambinews.com, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: Fakta-fakta Pengungsi Rohingya: Larikan Diri dari Bangladesh, Satu Orang dapat Rp 124 Ribu per Hari
Kedatangan pengungsi Rohingya di Pulau paling Barat Indonesia ini telah menimbulkan aksi keras warga untuk menolak kehadiran mereka di tengah masyarakat Sabang.
Hal itu bisa dibuktikan dengan sudah beberapa kali pengungsi tersebut di pindahkan dari satu gampong (Desa) ke gampong lainnya, namun tetap menimbulkan penolakan yang sama.
Ady Akmal Shiddiq mengatakan, alasan pemindahan harus dilakukan karena mempertimbangkan situasi yang berkembang di masyarakat Sabang saat ini.
Diketahui, warga Sabang menolak dengan keras kehadiran pengungsi Rohingya saat ini di tempatkan di kawasan Pelabuhan CT-1 BPKS.
“Menyikapi sikap masyarakat yang menolak kehadiran pengungsi Rohingya, kami tidak ingin terjadi hal-hal di luar kendali, jadi sebaiknya pihak UNHCR segera memindahkan mereka ke tempat yang telah ditentukan sebelumnya,” tegas Kabag Prokopim.
Hingga sampai dengan saat ini, pihak UNHCR yang dihubungi oleh Pemerintah Kota Sabang mengaku masih melakukan koordinasi terkait perpindahan para pengungsi tersebut.
Rapat Koordinasi yang digelar Pemerintah Kota bersama Forkopimda Kota Sabang dan pemangku kepentingan lainnya di ruang rapat kerja Wali Kota Sabang lantai tiga masih menunggu konfirmasi selanjutnya dari UNHCR Indonesia.
Alasan Rohingya Kabur dari Kamp Pengungsi Bangladesh