Apakah masyarakat harus menyiapkan dokumen khusus atau hal lainnya, pihaknya siap menerima.
Sebab, BBM sendiri merupakan salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat Pulau Nasi untuk beraktivitas.
Terlebih untuk mengantarkan anak pergi ke sekolah yang harus melalui jalan pegunungan.
“Kalau dulu jalan kaki kan bisa. Tapi sekarang nggak mungkin lagi, kalau jalan kaki sudah terlambat ke sekolah. Kalau sekarang, kita dapat BBM tergantung dengan agen kita di luar. Biarpun mahal sikit beli, yah nggak masalah. Karena kebutuhan kita,” pungkasnya.(*)