Berita Banda Aceh

BKKBN Aceh Targetkan Tahun 2024 Angka Stunting Turun 19 Persen

Penulis: Indra Wijaya
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Aceh, tahun 2024 menargetkan jumlah angka stunting di Aceh turun hingga 19 persen.

"Penurunan stunting ini diharapkan mampu melampaui target pemerintah pusat, yakni 14 persen. Kita optimis angka stunting turun lebih besar,” kata Sarina, Kamis (21/12/2023).

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Aceh, tahun 2024 menargetkan jumlah angka stunting di Aceh turun hingga 19 persen. 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Aceh, Safrina Salim mengatakan, saat ini sendiri persentase angka stunting di Aceh tahun tahun 2023 di angga 31,2 persen.

Ayo Mulai dari Diri Sendiri Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 

"Penurunan stunting ini diharapkan mampu melampaui target pemerintah pusat, yakni 14 persen. Kita optimis angka stunting turun lebih besar,” kata Sarina, Kamis (21/12/2023).

Dia mengatakan, strategi yang dilakukan untuk percepatan penurunan stunting itu seperti program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat) yang bertujuan mengajak para ibu-ibu bagaimana cara meramu masakan sesuai kearifan lokal.

Kemudian lanjut dia, untuk menjaga Keluarga-keluarga di tingkat desa yang mengalami risiko stunting dengan menghadirkan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

TPK ini terdiri atas bidan desa, kader Keluarga Berencana (KB) dan ibu PKK desa.

“Kita terus menjalankan kerjasama ini. Dimana kita juga memperkuat kepala desa di daerah lokus stunting untuk mensosialisasi hal ini,” ungkapnya.

Hal itu dilakukan lanjut Sarina, anak-anak yang berisiko stunting tersebut banyak ditemukan di tingkat desa dan harus ada intervensi secara bersama.

Lanjut dia, hal itu juga sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai stunting, agar anak Aceh yang lahir dalam kondisi sehat.

“Kita mengedukasi calon pengantin tiga bulan sebelum menikah. Karena menikah muda atau di bawah umur 21 tahun untuk wanita, dan laki-laki dibawah 25 tahun, anak yang lahir berisiko stunting.   Edukasi ini terus dilakukan untuk keluarga dengan risiko stunting,” pungkasnya.(*)

Baca juga: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat jadi Faktor Penting Cegah Stunting Pada Balita


 

 

Berita Terkini