Oleh: Fahmi M. Nasir*)
Tun Dr Mahathir Mohamad adalah nama yang sangat sinonim dengan Malaysia setelah dua kali menjadi Perdana Menteri di sana.
Tun M, begitu orang-orang di negeri jiran itu menyapanya, pertama sekali menjadi Perdana Menteri Malaysia Keempat pada tahun 1981-2003, dan kemudian menjadi Perdana Menteri Ketujuh pada tahun 2018-2020.
Tun M di saat usianya yang sudah mencapai 98 tahun sekarang ini masih memiliki aktivitas yang padat setiap hari baik menerima tamu, yang berasal dari dalam ataupun luar negeri, yang menemuinya di kantornya sekarang, Yayasan Kepimpinan Perdana, Putrajaya, maupun memenuhi undangan menjadi pembicara di berbagai forum, juga di dalam ataupun di luar negeri.
Menariknya, tamu-tamu yang datang menemuinya itu bukan saja untuk urusan resmi tapi Tun M juga menerima kunjungan hormat (courtesy call) dari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat yang ingin menemuinya.
Bagi siapa saja yang ingin bertemu dengan Tun M disarankan untuk menulis permohonan langsung ke kantor Tun M dengan memaparkan tujuan pertemuan dan berapa orang yang akan datang menemuinya.
Biasanya kantor Tun M akan membalas satu persatu permohonan yang masuk dan mengagendakan waktu pertemuan antara pemohon dengan Tun M sesuai dengan kelapangan waktu yang dimiliki oleh Tun M.
Saya selama berada di Malaysia pernah berjumpa Tun M dalam berbagai forum baik resmi ataupun tidak resmi.
Setiap pertemuan dengan Tun M itu sangatlah inspiratif dan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Oleh karena itu, setelah sekian lama tidak bertemu dengan Tun M, saya pun ingin bertemu lagi dengan sosok negarawan ulung tersebut.
Saya pun terpikir untuk melakukan kunjung hormat kepada Tun M kali ini bersama dengan keluarga dengan membawa anak-anak sekali, agar bisa menjadi salah satu peristiwa yang bersejarah dalam hidup mereka.
Mengajukan Permohonan Kunjung Hormat
Pada 16 November 2023, saya mengirimkan satu pesan melalui WhatsApp kepada salah seorang yang senantiasa bersama dengan Tun M saat ini. Kebetulan pula saya sudah mengenalinya dengan baik sejak lama.
“Salam. Dato’ Seri, saya ingin bertanya bagaimana caranya mendapatkan kesempatan untuk berjumpa dengan Tun Mahathir.
Saya ingin membawa anak-anak berjumpa dengan negarawan ulung supaya menjadi sejarah yang berharga di dalam hidup mereka.
Apakah saya perlu kirim surat ke kantor Tun di Yayasan Kepimpinan Perdana seperti biasa? Mohon nasehat Dato’ Seri untuk perkara ini. Terima kasih.”